Kelima, yang tak kalan penting adalah judul dan keterangan foto. Memang, ada ungkapan “satu gambar (foto) berarti seribu kata”, tapi untuk foto, khususnya foto berita, judul dan keterangan tertulis tetaplah penting. Hal itu agar yang melihat dapat langsung mengerti maksud foto berita itu, dan tidak perlu menebak-nebak, yang dapat mengakibatkan salah pengertian. Fotografer dan yang memuat foto berita bermaksud A, tetapi salah dimengerti yang melihat, dikira maksudnya B.
[caption caption="Pramuka Penegak Putri tersenyum penuh semangat, untuk mengikuti kegiatan pelatihan SAR di Tangerang Selatan. (Perhatikan judul yang terdiri dari tiga, keterangan pelengkap foto, dan wajah penuh semangat Pramuka Penegak itu). (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)"]
Itulah sebabnya diperlukan judul dan keterangan pelengkap. Apakah judul itu? Secara singkat, sebagaimana disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, judul adalah “nama yang dipakai…. yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud….”. Judul ini juga menjadi penting bagi suatu foto berita, dan sebenarnya untuk semua foto, bila ingin diberikan keterangan tertulis.
Judul bisa terdiri dari hanya satu kata, dua atau tiga kata, tetapi sebaiknya tidak terlalu panjang. Dibatasi paling banyak 4 atau 5 kata saja. Contoh judul satu kata, “Merdeka”, untuk menggambarkan foto seorang pemimpin sedang berteriak dan mengacungkan kepalan tangannya.
Setelah judul, maka perlu ada keterangan pelengkap. Ini bisa terdiri dari beberapa kalimat. Namun sebaiknya juga tidak usah terlalu panjang. Cukup satu alinea yang terdiri dari 3-4 kalimat saja. Ini terutama kalau judul dan keterangan pelengkap adalah sebagai ilustrasi tulisan berita atau artikel. Kecuali kalau ingin bercerita panjang lebar dengan menggunakan satu foto saja, dan tidak menjadi ilustrasi tulisan berita atau artikel.
Contoh foto, judul, dan keterangan pelengkap yang disertakan dalam tulisan ini, dapat menjadi panduan bagi mereka yang ingin membuat judul dan keterangan pelengkap foto berita. Foto-foto yang disertakan di sini, semuanya karya Kak R. Andi Widjanarko, seorang fotografer yang juga salah satu pendiri komunitas ISJ.
Tentu, teknik fotografi seperti komposisi, pengaturan terang dan gelap cahaya, serta hal lainnya menjadi penting pula. Tetapi paling tidak dengan lima hal tadi, diharapkan semakin banyak foto-foto aktivitas Pramuka yang menarik dan menjadi bahan publikasi positif bagi Gerakan Pramuka, sebagai organisasi pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan remaja.
[caption caption="Tiga Pembina Pramuka sedang berdiskusi ringan di sela-sela kegiatan kepramukaan di Tangerang Selatan. (Perhatikan judul dan keterangan pelengkap, foto orang dewasa dalam Pramuka tetap boleh, tetapi sebaiknya lebih banyak foto yang menampilkan kaum muda dalam Pramuka). (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H