Mengetahui saya selain aktif sebagai anggota Gerakan Pramuka, juga senang mengoleksi memorabilia kepanduan dari berbagai negara, Andi menghubungi saya. Dari sejumlah percakapan, Andi mengungkapkan ingin membentuk komunitas pencinta foto kepanduan. Saya lalu memberi ide, mengapa tidak membentu komunitas pewarta kepanduan saja? Dia setuju.
Sebagaimana rancangan yang saya berikan kepadanya, ini adalah komunitas kemasyarakatan non-politis yang bersifat independen. Tujuan utamanya adalah untuk membangkitkan minat jurnalistik di kalangan anggota Gerakan Pramuka, maupun minat pewarta yang bukan anggota Gerakan Pramuka, untuk lebih banyak mempublikasikan berita-berita kepramukaan.
Sebagai organisasi independen, komunitas ini bukan bagian dari organisasi Gerakan Pramuka.
Komunitas ini terbuka untuk semua warganegara Indonesia yang menyetujui tujuan komunitas yaitu membantu meningkatkan minat jurnalistik di kalangan anggota Gerakan Pramuka, juga membantu meningkatkan minat pewarta umum untuk lebih banyak mempublikasikan berita-berita kepramukaan.
Maka sejak Agustus 2015, bersama beberapa teman, di antaranya Djoko AW dan Taufik Umar Prayoga, kami mulai mengembangkan komunitas yang dinamakan “Indonesia Scout Journalist” disingkat ISJ. Sampai saat ini, masih dalam tahap awal, meskipun peminatnya sudah cukup banyak.
Komunitas ini juga masih menjadi komunitas “sederhana”, dalam arti belum dikembangkan menjadi organisasi yang permanen. Lebih bersifat sebagai paguyuban, untuk saling membagi informasi dan pengetahuan tentang jurnalistik dan fotografi, serta menyebarluaskan informasi tentang kegiatan-kegiatan kepramukaan.
Sebagai tambahan, karena ini adalah komunitas independen, maka badge ISJ maupun badge angka-angka itu, tentu saja tidak dapat dipasang di seragam Pramuka. Ada yang memasangnya di jaket, di rompi, maupun kemeja lapangan. Bukan untuk gagah-gagahan, tetapi sekadar penanda dan penyemangat untuk terus menyebarluaskan hobi jurnalistik dan fotografi terutama di kalangan teman-teman anggota Gerakan Pramuka secara pribadi.
Juga sebagai penanda sebagai anggota komunitas yang terus bersemangat menginformasikan aktivitas kepramukaan di dalam dan luar negeri, agar lebih dikenal luas oleh masyarakat. Bukankah ada pepatah, “tak kenal, maka tak sayang”. Semoga dengan banyaknya informasi tentang aktivitas kepramukaan, gerakan kepanduan ini semakin dikenal luas masyarakat, dan masyarakat semakin sayang dan memberi apresiasi positif bagi gerakan yang kini mempunyai slogan universal, “Scouts, creating a better world” atau “Pramuka/Pandu, (membantu) menciptakan dunia yang lebih baik”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H