PB Gabsi Auto Pilot, Bagaimana Nasib Tim Nasional?
Oleh : Bert Toar Polii
Bridge Indonesia saat ini mengalami kondisi yang cukup mengenaskan. PB Gabsi terpilih Kongres Gabsi Solo tahun 2022 bahkan setelah dilantik KONI Pusat tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Mungkin bisa dikatakan saat ini PB Gabsi itu berjalan auto pilot, dimana kegiatan Sepertinya berjalan lancer saja walaupun PB Gabsi hamper tidak melakukan kegiatan sama sekali.
Contoh nyata PON Aceh-Sumut 2024 sukses terlaksana demikian juga The 7th SEABF & The 40th ABC Championships selesai dengan pujian padahal Ketum PB Gabsi tidak menghadiri kedua event tersebut.
Namun ini tentu saja berbeda dengan penanganan tim nasional dimana harus ada komando dari PB Gabsi.
Tahun 2024 terakhir PB Gabsi masih menangani tim nasional yang berlaga di Asian Games Hangzhou 2022 dan sebelumnya tim nasional yang berlaga di Asia Pacific Bridge Championships di Hongkong 2023,
Sayang di kedua event ini kita gagal total. Selanjutnya untuk Kejuaraan Dunia di Buenos Aries Argentina yang akan berlangsung 23 Oktober -3 Nopember kita tidak mengirimkan tim.
Tahun 2024 sebentar lagi akan lewat dan kita harus menatap tahun 2025 dimana begitu banyak event penting yang akan dihadapi.
Pertama kita akan menghadapi The 64th Asia Pacific Bridge Federation Championships yang sekaligus seleksi zone 6 untuk menentukan 3 wakilnya yang akan berlaga di The World Bridge Team Championships 2025.
The 64th Asia Pacific Bridge Federation Championships rencananya akan diadakan di Quanzhou, China yang biasanya diadakan pada bulan Mei-Juni. Di Quanzhou dipertandingkan nomor open team, Ladies Team, Senior Team dan Mixed Team. Berarti ada 4 tim yang harus disipakan.
Selanjutnya jika lolos kita akan ikut pada The 47th World Bridge Team Championships 2025 yang akan berlangsung di Herning Denmark pada tanggal 19-30 Agustus 2025.
Kedua adalah Asia Pacific Bridge Federation Youth  Championships yang belum ditentukan tempatnya.
Di event ini akan dipertandingkan kategori U31, U26, Girls U26, U21 dan U16 atau berarti ada 5 tim lagi yang harus disiapkan.
Jika lolos maka akan ikut pada 19th World Youth Team Championships yang tanggal dan tempatnya belum ditentukan. Thailand berminat menyelenggarakan event ini jika terpilih menjadi penyelenggara Youth Summer Olympiade pada tahun 2030.
Mengingat kondisi PB Gabsi saat ini, tukang bridge mengusulkan agar PB Gabsi membuat edaran tentang pembentukan tim nasional untuk event tahun 2025.
Isinya meminta kesediaan perorangan, komunitas, sponsor, klub, Pengkab/Pengkot, Pengprov yang bersedia membentuk, membina dan mengirimkan tim untuk mengikuti kedua event tersebut diatas dengan biaya sendiri.
PB Gabsi akan membantu pendaftaran, pengurusan visa jika dibutuhkan, menerbitkan surat permohonan despensasi jika dibutuhkan dan hal lain yang mungkin saja bisa dibantu.
Jika dibuat dari sekarang bisa diberi waktu hingga 15 Januari 2025. Jika peminat lebih dari satu akan diadakan seleksi.
Pola ini sudah diterapkan tahun 2023 ketika mengikuti APBF Bridge Championship di Hongkong  dimana Open Team dan Senior Team dibiayai oleh Djarum. Kedua tim ini juga menjuarai seleksi karena ada lebih dari satu tim yang mendaftar.
Bisa juga kolaborasi antara dua klub seperti yang terjadi pada Kejuaraan Asia Pacific Junior di Ningbo juga tahun 2023. Djarum dan Ganesha Bridge Club mengirimkan Girls U26.
Tim ini lolos mengikuti Kejuaraan Dunia Junior di Belanda tapi saya karena kebetulan eventnya bertabrakan dengan Porda dan Pra-Pon akhirnya tidak dikirim.
Dengan demikian jika bulan Januari sudah terbentuk tim maka masih ada sisa waktu sekitar 3-4 bulan untuk persiapan tim.
Semoga jalan keluar ini bisa menjadi pilihan. Jalan keluar lain kita mencari pengganti Ketua Umum PB Gabsi yang baru secepatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H