Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bertanding di Takengon Mirip Pulang Kampung ke Tondano

31 Agustus 2024   16:27 Diperbarui: 31 Agustus 2024   16:31 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertanding di Takengon Mirip Pulang Kampung ke Tondano

Oleh : Bert Toar Polii

Saat ini saya berada di Dream Hill Villa Burtelege Desa One-One, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah. Persis di atas bukit kawasan kota Takengon. Dream Hill Villa berada di ketinggian 1.360 di atas permukaan laut (mdpl).

Pengunjung tidak hanya bisa menyaksikan kota Tekengon dari vila ini. Tapi pada pagi, siang hingga menjelang petang, pengunjung bisa menikmati hamparan danau yang luas, yakni danau Lut Tawar (Laut Tawar).

Kami disini untuk mengikuti Pemusatan Latihan Daerah Tim PON Aceh sebelum mengikuti pertandingan bridge PON nanti yang akan digelar di Hotel Renggali pada tanggal 10-18 September 2024.

Kondisi yang saya alami dua hari ini mengingatkan kampong halaman saya Tondano.

Mengapa? Karena kedua kota ini mempunyai persamaan yang khas dan hanya terbatas di dunia ini.

Kedua kota ini terletak di pinggir Danau air tawar. Tondano dekat Danau Tondano yang artinya orang air  sedangkan Takengon dekat Danau Lut Tawar atau Laut Tawar. Danau Lut Tawar berarti laut tidak asin.

Disekitar danau ada bukit serta gunung yang mengelilinginya. Di Danau Tondano ada 3 gunung dan 1 bukit yang memutari area sekitar danau yaitu, Gunung Lembean, Gunung Kaweng, Gunung Masarang dan Bukit Tampusu.

Takengon, ibu kota Kabupaten Aceh Tengah, merupakan dataran tinggi yang terletak di sisi Danau Laut Tawar. Berikut topografi Takengon: Terletak di bagian punggung pegunungan Bukit Barisan, Ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut, Berhawa sejuk. 

Takengon berada di kawasan Dataran Tinggi Gayo. Gunung berapi di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, adalah Gunung Burni Telong. Gunung ini merupakan salah satu destinasi wisata pendakian terbaik di Provinsi Aceh.

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Secara ketinggian memang dataran tinggi di Takengon lebih tinggi karena di sekitar Danau Tondano maksimum sekitar 1000 meter diatas permukaan laut.

Luas danaunya juga berbeda, Danau Tondano memiliki luas 48 KM2 sedangkan Danau Laut Tawar seluas 70 KM2 atau masih jauh lebih luas.

Hal lain adalah udaranya sejuk tapi dimalam hari cukup dingin.

Ada juga satu yang sama. Yaitu ikan khas danau. Di Tondano ada ikan nike yang diolah menjadi makanan khas Minahasa yang cukup least.

Sedangkan di Danau Tawar ada ikan Ikan Depik yang  dapat diolah menjadi berbagai masakan seperti epik goreng telur, depik balado, depik tangkap, peyek depik, depik dedah, depik pepes dan sebagainya.

Seperti ikan nnike, Ikan Depik (rasbora tawarensis) yang hidup di Danau Laut Tawar -- Kabupaten Aceh Tengah merupakan ikan endemik yang hanya hidup di danau tersebut.

Sejarah dan legenda  terjadinya Danau Tondano dan Danau Laut Tawar juga hamper mirip terutama menyangkut sejarahnya.

Danau Laut Tawar memiliki Sejarah dan legenda yang menarik. Menurut cerita rakyat, danau ini tercipta dari air mata seorang putri yang menangis karena kehilangan kekasihnya. Namun, secara ilmiah, danau ini terbentuk oleh aktivitas tektonik dan vulkanik ribuan tahun yang lalu.

Danau Tondano terbentuk karena aktivitas vulkanis gunung purba. Danau ini juga memiliki legenda yang menceritakan tentang terbentuknya danau tersebut:

Menurut legenda, Danau Tondano terbentuk karena kemarahan alam akibat letusan gunung yang dahsyat. Letusan ini terjadi karena sepasang manusia yang berlainan jenis melanggar larangan orang tua untuk menikah.

Menurut legenda lain, Danau Tondano terbentuk karena tanah longsor besar yang menenggelamkan tempat tinggal Tondano dan istrinya. Tanah longsor ini dipercaya terjadi akibat kemarahan para leluhur yang tidak menyetujui pernikahan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun