Tahun 2016 saya kembali berpasangan dengan Tanudjan Sugiarto dan pada tahun ini kami tidak berprestasi di Beijing.
Tahun 2017 saya kembali berganti pasangan dengan M Bambang Hartono karena pasangan tetapnya Munawar Sawirudin sedang berhalangan.
Saya dengan M Bambang Hartono keluar sebagai juara II di Hongkong dan meraih medali emas Test Event Asian Games 2018 di nomor Super Mixed di The Margo Hotel, Depok.
Terakhir mendapat medali perunggu di nomor super mixed Asian Games 2018.
Tahun 2019 kembali berpasangan dengan Tanudjan Sugiarto di APBF Singapura dan meraih medali perak.
Sayang sekali kami kurang berprestasi di World Team Championship di Wuhan.
Tahun 2021 tim nasional senior berganti wajah karena Henky Lasut telah meninggalkan kita. Kali ini tim diperkuat Bambang Hartono/M Apin Nurhalim, Giovani Watulingas/Rustam Effendy dan Tanudjan Sugiarto/Bert Toar Polii. Sebenarnya kami walaupun peringkat 4 dalam seleksi zone VI tapi diundang mengikuti d'Orsi Trophy di Salsomaggiore Italia awal tahun ini, Tapi karena pertimbangan situasi covid-19 belum jelas Indonesia memilih mengundurkan diri.
Selanjutnya karena covid-19 tidak ada kegiatan F2F lagi dan baru akan dimulai di The 4th Asia Cup yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 19-25 Oktober 2022. Disini saya berpasangan dengan Tanudjan Sugiarto dan hanya berhasil sebagai semi finalis.
Terakhir kami ikut di Hongkong tahun 2023 tapi gagal ikut Kejuaraan Dunia di Maroko. Disini saya kembali berganti pasangan bermain dengan Sugeng Triworo.
Beruntung tukang bridge bergabung di Djarum Bridge Club yang menggunakan sistim yang sama sehingga bisa berganti pasangan dengan mudah.
Bersama Tanudjan Sugiarto selain prestasi diatas kami juga pernah merebut juara tim dan pasangan Selangor Congress di Kualalumpur serta juara ketiga pasangan ABCC juga di Kualalumpur dan juara nasional di Kejurnas Bridge Lubuk Linggau.