Tahun 2009 kemudian PB Gabsi menyerahkan sepenuhnya pembinaan timnas senior sekaligus membiayainya pada Michael Bambang Hartono.
Michael Bambang Hartono bersama Arianto Karna Djajanegara masuk tim menggantikan Ferdy Waluyan.Anindra Lubis.
Selanjutnya sejak tahun 2011 belum menghasilkan prestasi di tingkat dunia tapi praktis di Asia selalu mewakili zone VI untuk mengikuti Kejuaraan Dunia d'Orsi Trophy (nama ini ditetapkan tahun 2005) kecuali tahun 2017 yang gagal di Seoul Korea.
Penulis mulai bergabung dengan timnas senior Agustus tahun 2012 untuk berlatih sebab tahun 2013 sudah boleh ikut kategori senior karena sudah berusia 60 tahun.
Pertama kali berpasangan dengan partner lama Alm. Memed Hendrawan dimulai mengikuti APBF Championship di Hongkong. Sebelumnya di Kejurnas tahun 2012 menjadi juara nasional patkawan di Pontianak.
Kami waktu itu hanya bermain berempat dengan Henky Lasut/Eddy Manoppo dan keluar sebagai juara kedua. Lanjut ikut d'Orsi Cup di Bali dan ditambah pasangan Michael Bambang Hartono/Munawar Sawiruddin. Kami masuk 8 besar kalah dari Jerman yang kemudian juara tapi di disk karena ada satu pasangan bermain curang.
Selanjutnya tahun 2014 Memed Hendrawan mengundurkan diri dan saya berpasangan dengan Tanudjan Sugiarto dan keluar sebagai juara The 2nd Asia Cup di Wu Yi China.
Ini menjadi momen spesial karena untuk pertama kali bisa menaikan bendera merah putih dan mengumandangkan lagu nasional Indonesia Raya saat pengalungan medali.
Selanjutnya meraih peringkat 5-8 di Kejuaraan Dunia 2014 Sanya, China.
Tahun 2015 kembali saya harus berganti pasangan, kali ini dengan Denny Sakul dan kami juara Asia Pacific 2015 di Bangkok sekaligus meraih medali perak nomor pasangan.
Sayang sekali kami kurang berhasil di Kejuaraan Dunia di India.