Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Bridge F2F Dikombinasikan Online Membantu Banyak Hal

25 April 2023   11:25 Diperbarui: 25 April 2023   11:28 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : European Bridge League

Bridge F2F Dikombinasikan Online Membantu Banyak Hal

Oleh : Bert Toar Polii

Pro dan kontra antara bridge online dan face to face (F2F) terus terjadi. Berbagai alasan dikemukan tentang plus dan minusnya.

Tukang bridge coba menanyakan hal ini ke ChatGPT dan ini jawabannya :

Pro Bridge Online:

Mudah diakses: Dengan bridge online, pemain dapat bermain di mana saja dan kapan saja asalkan mereka memiliki koneksi internet yang stabil.

Tidak terkait tempat: Dalam permainan bridge online, pemain tidak perlu khawatir tentang tempat di mana mereka akan bermain karena semua yang diperlukan adalah komputer atau perangkat seluler dengan koneksi internet.

Lebih murah: Bermain bridge online sering kali lebih murah daripada bermain secara langsung karena pemain tidak perlu mengeluarkan uang untuk transportasi atau akomodasi.

Kontra Bridge Online:

Kurangnya interaksi sosial: Bermain bridge online kurang menyenangkan karena tidak adanya interaksi sosial antara pemain.

Kurangnya pengalaman: Bermain bridge online tidak memberikan pengalaman yang sama seperti bermain secara langsung karena kurangnya pengalaman dengan pemain lain dan permainan itu sendiri.

Potensi masalah teknis: Masalah teknis seperti gangguan jaringan atau masalah komputer dapat menyebabkan gangguan dalam permainan bridge online.

Pro Face-to-Face Bridge:

Lebih menyenangkan: Bermain bridge secara langsung memberikan pengalaman sosial yang lebih menyenangkan karena pemain dapat bertemu langsung dengan rekan mereka dan menikmati waktu bersama.

Lebih mudah berkomunikasi: Bermain secara langsung memungkinkan pemain untuk berkomunikasi dengan lebih mudah dan efektif karena mereka dapat melihat rekan mereka secara langsung.

Memungkinkan untuk membangun hubungan: Bermain secara langsung dapat membantu membangun hubungan dengan pemain lain dan membentuk persahabatan yang berarti.

Kontra Face-to-Face Bridge:

Memerlukan tempat: Bermain bridge secara langsung memerlukan tempat yang nyaman dan sesuai dengan jumlah pemain, serta menyediakan peralatan permainan yang diperlukan.

Biaya lebih tinggi: Bermain bridge secara langsung sering kali lebih mahal daripada bermain online karena pemain harus membayar biaya transportasi dan akomodasi jika perlu.

Waktu yang dibutuhkan lebih lama: Bermain secara langsung seringkali memerlukan waktu yang lebih lama daripada bermain online karena ada waktu untuk mempersiapkan dan waktu yang diperlukan untuk berkomunikasi secara langsung.

Saat ini sedang berlangsung European Winter Games 2023 keempat di Tignes Perancis pada tanggal 21-27 April. Sebelumnya event ini tiga kali diadakan di Montecarlo, kebetulan pada penyelenggaraan kedua tahun 2018 tukang bridge ikut bertanding disana bersama tim Asian Games 2018. Saat ini sudah memasuki babak 8 besar.

Tapi bukan itu yang ingin diceriterakan tapi bagaimana Panpel mengkombinasikan F2F dengan online bridge.

Di event ini untuk pertama kalinya diadakan dimana pada setiap meja tidak menggunakan lagi bidding box dan tirai seperti biasanya sekaligus alat bridgemate untuk mencatat bidding dan hasil pertandingan.

Pada pertandingan ini kedua alat ini diganti dengan TAB yang nanti digunakan seperti ketika kita bertanding online. Jadi saat bidding kita menuliskan di TAB kemudian ok dan sent sehingga baik lawan dan partner melihatnya. Selanjutnya karena keempat pemain disetiap meja disediakan TAB maka kemudian mereka akan bid sesuai gilirannya.

Apa keuntungan sistim ini, pertama tentu saja membuat meja bridge menjadi lebih ringkas karena tidak ada lagi baki atau tray yang harus didorong bersama bid dari setiap pemain. Kedua pemain tidak perlu menginput bid atau skor atau line-up di bridgemate. Ketiga kecurangan saat meletakan bidding di biiding box irama mendorong baki dll yang pernah ditemui sebelumnya otomatis akan hilang.

Selain itu disemua meja dipasang kamera, saat ini digunakan kamera  Foscam C2M untuk merekam semua kegiatan dimeja. Ini otomatis akan sangat membantu jika ada protes kepada pemimpin pertandingan, seperti berpikir terlalu lama dan lain-lain. Kamera ini harganya sekitar Rp.1.250.000.

Keuntungan lain, bisa otomatis disiarkan langsung jalannya pertandingan melalui youtube tanpa perlu lagi operator seperti kebiasaan selama ini. Tentung saja ini bisa berkembang lebih baik lagi seiring berjalannya waktu.

Semoga kedepan hal ini bisa dilakukan di turnamen bridge di Indonesia bekerjasama dengan platform Bridge Pocket buatan anak bangsa sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun