Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pengorbanan Seorang MBH Buat Bridge Indonesia

1 Februari 2023   09:38 Diperbarui: 1 Februari 2023   09:45 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Bert Toar Polii

Puluhan tahun Michael Bambang Hartono (MBH)  telah berbuat buat bridge Indonesia tanpa banyak diketahui masyarakat luas kecuali penggemar olahraga bridge Indonesia.

MBH yang kini berusia 82  tahun itu menggeluti bridge sejak lama. Dia mengenal saat masih berusia 6 tahun.

Awalnya ia mendirikan Djarum Bridge Club kemudian mengadakan Turnamen Bridge Internasional Djarum Cup serta mendidik para pemain pemula di klubnya yang  sekarang beberapa diantaranya menjadi andalan tim nasional.

Disamping itu ia juga menjadi sponsor buat Pengurus Gabungan Bridge Seluruh Indonesia. Sebagai orang terkaya di Indonesia buat saya ini belum masuk kategori pengorbanan yang saya maksud.

Berkorban uang untuk hobbinya sendiri rasanya pantas untuk seorang Bambang Hartono panggilan akrabnya.


Tapi yang saya anggap pengorbanan besar dia, adalah kesediaan dia untuk menjadi "selebriti bridge" sehingga membuat dirinya menjadi sangat terkenal.

Kalau kita membaca media saat baik sebelum dan setelah Asian Games berjalan maka berita tentang Bambang Hartono seorang atlet tertua dan terkaya dari kontingen Indonesia telah menjadi viral. Tidak saja media dalam negeri tapi juga media luar negeri.

Padahal ini sangat bertolak belakang dengan sifatnya. Saya teringat waktu mengikuti World Team Bridge Championship tahun 2017 di Lyon Perancis dimana saya sebagai partnernya ditegor karena telah memuat fotonya di halaman FaceBook  saya.

Memang selama ini hampir tidak ada yang mengenal dia karena kalau kita googling di internet sangat sedikit informasi yang akan muncul bahkan gambarnya sering bukan gambar dia tapi orang lain.

Ketika saya tanya kenapa? Ia menjawab saya tidak ingin dikenal karena itu akan mengurangi privasi dia. Kita tidak bisa bebas lagi makan di kaki lima seperti yang biasa kita lakukan, lanjut Bapak yg sebentar lagi berusia 83 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun