Mohon tunggu...
Berti Khajati
Berti Khajati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumni IKIP Muhammadiyah Purworejo (1998) dan SPs UHAMKA Jakarta (2021) menulis puisi, cerpen, pentigraf, cerita anak dan artikel nonfiksi lainnya bersama berbagai komunitas literasi di dalam dan luar negeri, mengabdi sebagai Kepala Sekolah di SDN Samudrajaya 03 Tarumajaya - Kab. Bekasi. Mempunyai quote "Filternya ada di dalam jiwa."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Malaikat Lupa Rumus Matematika

8 April 2024   13:21 Diperbarui: 8 April 2024   13:42 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika malaikat lupa menghitung angka dengan rumus Matematika 

Beribu amalan puasa kehilangan makna 

Beribu diri kehilangan harganya

Beribu malam berkejaran dengan desau angin tak kunjung pulang 

Kunang-kunang kehilangan daya flouresensinya 

Kepak kelelawar tak berdaya tanpa kemampuan ekolokasinya 

Burung hantu kehilangan cerminnya sendiri 

Tanpa putaran sempurna leher jenjangnya untuk berkaca

Entah ke mana jejak malaikat

Yang biasanya setia menjalankan tugas asuransinya

Hingga meninggalkan orang tua dan anak

Sibuk menghitung persentase cinta dan kasih sayang dengan nilai segepok uang 

Hingga atasan dan bawahan

Sibuk memperebutkan angka-angka rupiah di anggaran sekolah

Hingga si miskin dan hartawan

Sibuk dengan kontennya masing-masing di media sosial andalannya 

Ketika malaikat lupa pada hitungan Matematika 

Tuhan tak meninggalkan buku kas 

Tentang saldo dosa-dosa yang tak terekap laporannya 

Pertanggungjawaban pun mengambang di antara bumi langit 

Yang penuh kilatan lampu sorot berbandul ketupat

Mungkin malaikat benar-benar lupa akan tugasnya

Berganti tuhan-tuhan baru yang berseliweran dan berselingan dengan kelindan gepokan uang

Yang kian menghilang dari peredaran

Sebab artificial intelligence kini lebih lihai bermain

Dalam kelindan diksi-diksi yang tak perlu rumus Matematika lagi

Bekasi, 8 April 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun