Mohon tunggu...
Berti Khajati
Berti Khajati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumni IKIP Muhammadiyah Purworejo (1998) dan SPs UHAMKA Jakarta (2021) menulis puisi, cerpen, pentigraf, cerita anak dan artikel nonfiksi lainnya bersama berbagai komunitas literasi di dalam dan luar negeri, mengabdi sebagai Kepala Sekolah di SDN Samudrajaya 03 Tarumajaya - Kab. Bekasi. Mempunyai quote "Filternya ada di dalam jiwa."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendukung ASEAN melalui Cerita Anak

28 Maret 2024   21:39 Diperbarui: 29 Maret 2024   05:29 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konklusi: Peran Cerita Anak bagi ASEAN

Bacaan untuk anak tidaklah sebanyak bacaan untuk orang dewasa. Menulis bacaan anak pun tidak semudah menulis bacaan untuk orang dewasa karena "pembaca sasaran anak-anak sangat unik karena terdapat perbedaan antarfase usia dari segi kebutuhan terhadap bahan bacaan dan kemampuan mereka membaca" (Trimansyah, 2020) sehingga peran penulis bacaan anak harus jeli dalam memutuskan pembaca sasarannya. Bacaan-bacaan untuk fase pembaca awal tentu tidak dapat disamakan dengan fase pembaca lancar. Masing-masing harus melalui pertimbangan yang matang sebelum diputuskan.

Pada akhirnya, literasi anak ASEAN berujung pada pendidikan karakter. Mengutip hasil analisis kandungan penguatan pendidikan karakter dalam cerita anak, "maka produk sastra anak dalam bentuk cerita diharapkan dapat digunakan sebagai media pendidikan karakter dengan latar dunia anak dan bahasa yang mudah dipahami namun padat berisi oleh pesan-pesan moral" (Khajati, Solihati, & Safi'i, 2021). Dengan membaca cerita, anak-anak akan lebih mudah menerima pesan moral melalui bahasa yang sederhana melalui sudut pandang mereka sebagai anak-anak. "Selanjutnya, nilai moral tersebut diharapkan dapat mengarah pada pendidikan karakter yang dapat dijadikan sebagai pondasi siswa dalam berperilaku dan bersikap" (Wahyuni, 2019). Pembiasaan sikap dan perilaku yang ditanamkan dan dikembangkan pada anak-anak akan menjadi karakter yang terus melekat hingga mereka dewasa. Dengan demikian, mereka telah mengantongi modal awal menjadi pemimpin dunia di masa depan.

Mengutip pernyataan bahwa "Children relate their experiences and feelings in the most fascinating and amusing ways. But their stories are often insightful and profound, giving us a glimpse of how they view the world." (The ASEAN Issue 22, 2022) Anak-anak mampu menghubungkan pengalaman dan perasaan dengan cara yang istimewa sehingga cerita yang mereka kemukakan seringkali membuka wawasan kita pada bagaimana mereka memandang dunia. Mendorong anak-anak ASEAN untuk menulis sesuai dengan sudut pandang mereka akan mengembangkan kreativitas verbal. Kreativitas yang terus diasah akan menjadi kebiasaan dan akhirnya terbentuklah karakter tangguh masa depan yang mampu mengambil alih kepemimpinan dunia dalam mewujudkan cetak biru Masyarakat Sosial-Budaya ASEAN 2025.

Referensi

Aditya, R. (2015). Hubungan Antara Minat Baca dan Kreativitas Verbal pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Angkatan 2013 Universitas Mulawarman Samarinda. Psikoborneo, 8-20.

Ahyar, J. (2019). Apa Itu Sastra Jenis-Jenis Karya Sastra dan Bagaimanakah Cara Menulis dan Mengapresiasi Sastra. Yogyakarta: Deepublish.

Al Fuad, Z. (2015). Prosiding Seminar Nasional: Pemanfaatan Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Vol. 2. In E. Syaodih, & kawan-kawan, Membangun Imajinasi dan Kreativitas Anak Melalui Literasi (pp. 103-110). Bandung: Sekolah Pascasarjana Prodi Pendidikan Dasar UPI.

ASEAN 2025: Melangkah Maju Bersama. (2020). Jakarta: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Buku Bahan Pengajaran ASEAN bagi Pendidikan Dasar. (2020). Jakarta: Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Children in ASEAN: 30 Years of the Convention on the Rights of the Child. (2020). Bangkok: ASEAN & UNICEF.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun