Penutup
Mereka berharap dengan cemas, bahwa Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDI-P), Surya Paloh (Keta Umum Partai Nasdem), hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla mengetahui betapa greget dan cemas akan "penutup mata" Presiden Jokowi. Masyarakat "yang masih berpengharapan" berpendapat, bahwa, pertama, trio Mega, Surya, Kalla (MSK) dapat membuka lebih banyak kesempatan atau ruang bagi Presiden baru Jokowi untuk berekplorasi dengan "hak-hak prerogatifnya". Tanpa kesediaan ini, Jokowi akan makin kuat dipandang sebagai Presiden "Handimade" tanpa kekuasaan bernurani ala Jokowi. Karena kecuali Surya, Megawati dan Kalla adalah mantan Presiden atau Wapres yang "merasa lebih tahu" dari Presiden baru.
Kedua, tanpa kesadaran akan alam sublimasi suara a silent post power syndrome sedemikian, sesuatu yang manusiawi juga sebenarnya, tapi bila berlebihan tanpa kesadaran untuk mengontrolnya, akan menjadi bencana nyata di depan mata kekuasaan Jokowi.
Ketiga, tugas Trio MKS adalah membuka kain tebal dan pekat di mata Presiden, bukan menambahnya hingga menjadi bagian dari penutup mata kekuasaan Presiden. Tidak sedikit orang, untuk tidak mengatakan sebagian besar Relawan Jokowi telah (dan sedang) pergi. Kami, yah saya termasuk, masih berdiri di sini untuk memberi alarm, karena saya telah memilih Presiden. Slogan "In 'Joko' We Trust", dikritisi karena (mungkin sedang) menuju kritis.***
Penulis, Relawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H