Ketika lahir dibawakan
Datu dayung sampan
(Sajak Cerita Buat Dien Tamaela).
Sayangnya, baris-baris sajak ini sudah terlalu lama tidak dibacakan dalam politik Indonesia, ungkapan keperihatinan sastrawan.
Penutup
Terlampau beda menyandingkan dua Ignas ini berdampingan. Ignas Kleden yang juga sahabat karib Prof. Thamrin Amal Tomagola, berdiskusi atau tidak, sengaja atau tidak, saya kurang paham, dan tidakterlampau penting. Kedua sahabat itu mungkin sempat pula bersenda-gurau tentang sajak saya “Cerita untuk Dien Tomagola” dalam Kompasiana (28 Agustus 2017 10:55)
Mungkin Ignas Kleden, guru dan sahabat itu sempat menyinggung, sajak Cerita Untuk Dien Tomagola, yang saya tulis dan kirim untuk klan Tomagola dari Jailolo, Raja tersulung, leluhur klan Rahawarin di kepulauan Kei.
Ignas Kleden meninggal Senin tgl 22 Januari 2024,ketika Senin 22 Januari, Ignas Rahawarin dimakamkan di DullahLaut-Duroa, Kei. Ignas Rahawarin sedang diyakini berdarah Dinasti Tomagola. Dari referensi Ch Frans van Fraassen (Ternate, de Molukken en de Indonesische Archipel Deel I&II ), Klan Tomagola yang melahirkan Sultan Khairun dan Babbulah di Ternate.
Tgl 31 Juli 2024, hari ini adalah hari ulang tahun ke-93, Ignas Rahawarin, tahun1931, dirayakan pertama kali di dunia sebrang.Akan lahir ideologi fala raha di kepulauan Kei.dalam darah Kapita Fala Raha, dari Dinasti Tomagola. Hidayah sejarah terus berlangsung. L’histoirese repete. Itu ideologi kapita Fala raha. Kita mengulanginya: Selamat HUT, Pah.
*) Penulis, dosen paruh waktu President University, Konsultan Hukum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H