Kenalilah dirimu dan orang sekitarmu dan bantulah dirimu dan orang sekitarmu itu. Karena sebagai potensi atau kemungkinan (belaka) maka, sadomaskhisme kadang yang tinggal tersembunyi dan diam, tetapi juga suatu saat ia mendadak  meletus bak magma gunung berapi yang lama tak aktif, dan erupsinya menghancurkan dan melul-lantahkan person bertabiat syahwat pribadi maupun tabiat relasi sosial sadomasokistis itu secara ekstrim. Seperti legenda letusan Anak Gunung Krakatau itu. Pahamilah dan waspadailah.
Ketika berdampak pada tindakan pelanggaran hukum dalam relasi sosial, si sadomasokis tetap bertanggung-jawab penuh atas tindakannya, dari  fakta tindak pidana mini hingga yang akbar. Artinya, si sadomasokhis tetap bertanggungjawab penuh atas dampak hukum tindakannya. Penting pula bahwa penyimpangan itu menjadi irrasionalitas dalam "rasa normal publik". Si penderita sadomasokhis perlu menyadari atau disadarkan orang seputarnya.
*) Penulis Berthy B. Rahawarin, Dosen Filsafat Negara dan Etika Profesi pada President University, Ketua Bidang Hukum Relawan Perempuan &Anak (RPA) Partai PERINDO, Expert Legal Consultant Kantor BAM, Tomang, Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H