Mohon tunggu...
Bertinus Gobai
Bertinus Gobai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Sebagai, Aktifis Sosial; Juga Penulis harian Jalanan

Bernyanyi & Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Warga Desa Enarotali Pertanyakan Pembagian Suara yang di Lakukan oleh PPD dan Pandis Distrik Paniai Timur

28 November 2024   10:13 Diperbarui: 28 November 2024   10:56 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Enarotali, Papua Tengah - Ketegangan politik di Kabupaten Paniai semakin meningkat menjelang hari pencoblosan. Masyarakat Desa Enarotali mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap perilaku PPD (Panitia Pemilihan Distrik) dan Pandis (Panitia Pengawas Distrik) Paniai Timur yang mereka anggap telah melakukan pembagian suara tanpa persetujuan dan kesepakatan masyarakat desa.

 

"Kami merasa dibohongi oleh PPD dan Pandis. Mereka melakukan pembagian suara tanpa memperhatikan keinginan masyarakat. Ini merupakan pelanggaran terhadap hak kami untuk memilih pemimpin kami sendiri," ujar salah seorang warga Desa Enarotali.

 

Masyarakat Desa Enarotali menyatakan bahwa mereka tidak pernah dilibatkan dalam proses pembagian suara tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa mereka memiliki sistem tradisional noken yang telah lama berlaku dalam menentukan pemimpin di desa mereka.

 

"Sistem noken adalah cara kami memilih pemimpin yang dihormati dan diakui oleh semua warga desa. Kami menolak keras jika sistem kami diabaikan dan dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu," tegas mereka.

 

Masyarakat Desa Enarotali menyerukan agar PPD dan Pandis Paniai Timur menghormati hak dan keinginan masyarakat desa dalam proses pemilihan. Mereka mengajak semua pihak untuk menjaga situasi yang kondusif dan menghindari tindakan yang dapat memicu konflik dan kerusuhan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun