Enarotali, Papua Tengah - Ketegangan politik di Kabupaten Paniai semakin meningkat menjelang hari pencoblosan. Masyarakat Desa Enarotali mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap perilaku PPD (Panitia Pemilihan Distrik) dan Pandis (Panitia Pengawas Distrik) Paniai Timur yang mereka anggap telah melakukan pembagian suara tanpa persetujuan dan kesepakatan masyarakat desa.
Â
"Kami merasa dibohongi oleh PPD dan Pandis. Mereka melakukan pembagian suara tanpa memperhatikan keinginan masyarakat. Ini merupakan pelanggaran terhadap hak kami untuk memilih pemimpin kami sendiri," ujar salah seorang warga Desa Enarotali.
Â
Masyarakat Desa Enarotali menyatakan bahwa mereka tidak pernah dilibatkan dalam proses pembagian suara tersebut. Mereka juga menyatakan bahwa mereka memiliki sistem tradisional noken yang telah lama berlaku dalam menentukan pemimpin di desa mereka.
Â
"Sistem noken adalah cara kami memilih pemimpin yang dihormati dan diakui oleh semua warga desa. Kami menolak keras jika sistem kami diabaikan dan dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu," tegas mereka.
Â
Masyarakat Desa Enarotali menyerukan agar PPD dan Pandis Paniai Timur menghormati hak dan keinginan masyarakat desa dalam proses pemilihan. Mereka mengajak semua pihak untuk menjaga situasi yang kondusif dan menghindari tindakan yang dapat memicu konflik dan kerusuhan.
Â
"Kami menuntut agar PPD dan Pandis Paniai Timur menghormati sistem noken kami dan memberikan hak kami untuk memilih pemimpin yang kami inginkan. Kami akan terus berjuang untuk mempertahankan hak kami dan menjaga keutuhan desa kami," ujar mereka.
Â
Permasalahan pembagian suara tanpa persetujuan masyarakat di Desa Enarotali merupakan peringatan bagi semua pihak tentang pentingnya menghormati hak dan keinginan masyarakat dalam proses demokrasi.Â
KPU Kabupaten Paniai diharapkan dapat segera mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini dan menjamin kelancaran proses pemilihan di Kabupaten Paniai.(Bertinus Gobai)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H