Mohon tunggu...
Berta Niken
Berta Niken Mohon Tunggu... Guru - Niken adalah Guru di salah satu Sekolah di Provinsi Lampung

Niken lahir di Lampung, Pendidikan Terakhir di Magister Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Lampung. Selain sebagai Guru Niken juga aktif menulis seperti menulis Cerpen, Puisi, dan Artikel baik di Blog Pribadinya maupun di media on line.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Media Sosial TikTok di Masa Pandemi

11 April 2022   06:27 Diperbarui: 11 April 2022   06:31 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screen shot pengguna TikTok (Dok. Pribadi)

Pringsewu _Masa pandemi virus corona yang melanda pada awal tahun 2020 ternyata memberikan dampak pada aktivitas serta interaksi masyarakat di seluruh dunia. Masyarakat diharuskan untuk berada di rumah untuk melakukan pembatasan sosial. Pembatasan tersebut mengakibatkan peningkatan terhadap intensitas penggunaan media sosial salah satunya media Sosial TIK TOK.


Masa pandemi yang melanda saat ini menyebabkan aktivitas diluar terhambat atau bahkan sempat berhenti. Pegawai dan pekerja banyak yang diharuskan melakukan pekerjaan dari rumah atau Work From Home (WFH) Kegiatan yang biasa dilakukan bersama-sama harus ditunda terlebih dulu. 

Hal tersebut menyebabkan Sistem belajar mengajar maupun pekerjaan berubah menjadi online, sehingga kegiatan atau aktivitas di luar rumah benar-benar dibatasi. Pembatasan masyarakat ini rupanya meningkatkan penggunaan internet di seluruh dunia.

Aplikasi pembuat video pendek ini juga menunjukkan peningkatan penggunaan yang cukup signifikan termasuk Negara Indonesia.

Pada penulisan Artikel ini penulis melakukan wawancara terhadap 20 pengguna TIK TOK aktif yang berumur 15-35 tahun, Penulis juga ikut serta menjadi pengguna TIK TOK aktif selama 2 bulan dan mengamati para penggunaan  TIK TOK dalam Aplikasi tersebut serta menjadi content creator juga.

Kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah berupa pembatasan interaksi membuat kebutuhan masyarakat pada  penggunaan media sosial meningkat.

Media sosial memungkinkan Masyarakat untuk membuat dan membagikan pengetahuan antar orang yang memiliki kemiripan dalam tujuan dan perilaku meskipun tanpa interaksi langsung. Interaksi di dunia maya berupa pertukaran informasi tersebut bisa  menggunakan media sosial agar dapat berinteraksi, bertukar informasi, serta terutama mengisi kegiatan sehari-hari di rumah, dan  salah satu aplikasi yang menjadi populer saat ini adalah TIK TOK.

Motivasi penggunaan aplikasi tersebut berdasarkan wawancara terhadap 20 pengguna TIK TOK aktif diantaranya adalah agar dapat berinteraksi secara sosial, ingin menyimpan memori atau archiving, serta dapat mengekspresikan diri secara kreatif atau self expression. Ketiga alasan tersebut bisa didapatkan melalui fitur-fitur yang disediakan oleh aplikasi ini.

Terdapat persamaan dalam alasan utama yang dimiliki oleh narasumber dalam mengunduh serta menggunakan TIK TOK yaitu mengikuti hal yang sedang Tren saat ini, dan merasa ketinggalan jaman alias  tidak up date jika tidak menjadi pengguna TIK TOK.

Konten pada aplikasi ini merujuk pada 3 kategori atau fungsi yaitu fungsi hiburan, fungsi edukasi, serta fungsi marketing,  Ketiga fungsi ini nampak mendominasi dalam konten-konten yang terdapat pada laman TIK TOK.

TIK TOK adalah aplikasi pembuat video pendek berdurasi 15-60 detik yang menyediakan fitur untuk menyunting  video, seperti latar belakang musik, penambahan teks ataupun stiker serta menyediakan special effect  berupa filter video yang bisa Make Over dan Make Upper seseorang menjadi luar biasa, tak terkecuali penulis terhenyak saat menggunakan fitur di TIK TOK.

Saat menggunakan TIK TOK, dengan filter yang terdapat di aplikasi tersebut, penulis begitu Glow Up jauh berbeda jauh dari kenyataan cantik luar biasa. 

Banyak orang yang mengatakan jika mau cari bidadari carilah di TIK TOK, karena banyak Bidadari di sana sang pengguna filter Beuty. Kemudahan dan kecanggihan yang ditawarkan tersebut termasuk filter beauty memberikan akses kepada seluruh penggunanya untuk menjadi content creator hanya dengan menggunakan satu aplikasi tanpa edit sana-sini tidak perlu keahlian khusus sudah menjadi video yang bagus serta menarik.

Terdapat beberapa motivasi seseorang menggunakan aplikasi TIK TOK antara lain, Pertama, ingin berinteraksi atau mencari relasi, Interaksi sosial melalui TIK TOK didukung dengan beberapa fitur seperti follow, comment, like, share, upload dan duet. Duet merupakan fitur yang tidak ada disebagian besar media sosial, sedangkan fitur tersebut ada di TIK TOK dan ada pula fitur life yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan pengguna lainnya.

TIK TOK juga didukung dengan fitur save video atau "menyimpan video" hal ini menjadi keunggulan TIK TOK, karena begitu posting Video TIK TOK (VT) video Auto save ke galeri sehingga pengguna dapat segera berbagi VT di aplikasi Medsos lainnya sehingga terlihat semakin eksis dalam kesehariannya.

Kedua, self expression atau pengekspresian diri. Melalui TIK TOK seseorang dapat mengekspresikan dirinya secara kreatif hal ini didukung oleh berbagai fitur menarik yang ada di TIK TOK sehingga para pengguna dapat mengekspresikan diri secara maksimal.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa masa pandemi serta kebijakan dalam melakukan pembatasan sosial berdampak pada penggunaan media sosal. Media sosial TIK TOK pada masa pandemi dapat memberi hiburan serta sarana untuk mencari informasi serta marketing, sehingga TIK TOK menjadi salah satu pilihan Media Sosial Masyarakat. Kehadiran TIk TOK menjadi fenomena bagi Masyarakat. 

Namun tetap bijak dalam bermedia social alih-alih ingin mendapatkan hiburan, Informasi dan Relasi malah justru menjadi candu dan menghabiskan waktu untuk hal yang kurang penting. (*Adesya K.M_Niken)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun