Mohon tunggu...
Berta Rahmania
Berta Rahmania Mohon Tunggu... Wiraswasta - endless

Saya merupakan seorang mahasiswi pada salah satu universitas swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip

Fakta Seputar Gumuk Pasir Paragtritis, Wisata Unik di Yogyakarta

11 Januari 2022   01:00 Diperbarui: 27 Mei 2022   13:38 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kita melihat tayangan film ataupun berita mengenai afrika utara dan timur tengah, pastinya dibuat penasaran dengan gurun pasir bukan?

Biasanya gurun pasir digambarkan dengan area yang sangat luas, dengan suasana gersang, panas. Sejauh kita memandang hanya terdapat gundukan pasir.

Indonesia patut berbangga, karena memiliki salah satu tipe gurun pasir yang langka di dunia yaitu gumuk pasir tipe barchan. Karena, gurun pasir tipe barchan ini biasa ditemui di negara beriklim kering dan setengah kering. Tetapi uniknya gurun pasir parangtritis ini memiliki iklim basah. Destinasi wisata ini terdapat pada Kelurahan Parangtritis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gurun pasir atau orang-orang biasa disebut dengan gumuk pasir. Gumuk berasa dari bahasa jawa yang berarti gundukan. Jadi, gumuk pasir merupakan gundukan-gundukan pasir yang terhampar luas. Untuk membentuk hamparan pasir yang luas tersebut, membutuhkan waktu berjuta-juta tahun.

Proses terbentuknya gumuk pasir di mulai ketika meletusnya gunung merapi. Gunung tersebut meletus mengeluarkan material vulkanik yang berupa awan panas beserta debu, lahar  dingin, lahar panas dan batu-batuan. Material vukanik tersebut kemudian mengalir ke sungai-sungai yang berhulu di gunung merapi, yaitu sungai opak, sungai bedog, sungai gendol, sungai boyong dll. Untuk sampai di parangtritis, material tersebut mengalir melewati sungai opak kemudian menuju muara sungai opak sehingga masuk ke laut. Tenaga gelombang laut atau ombak yang besar membawa material tersebut ke pinggir laut atau pantai. Angin yang kencang mengakibatkan pasir dari pantai berpindah kemudian menumpuk di suatu tempat yang kita kenal sebagai gumuk pasir.

Pesona alam disana yang menakjubkan membuat wisatawan lokal maupun mancanegara tertarik untuk mengununginya. Karna keunikannya, tempat ini menjadi surganya fotografer. Selain untuk berswawoto, gumuk pasir juga menjadi incaran para pasangan yang ingin mengambil gambar untuk prewedding. Gumuk pasir sering dimanfaatkan dalam hal pembuatan berbagai genre film, videoklip, dan iklan. Seperti Agnes Monica, Cinta Laura, Brisia Jodie dan artis top lainnya pernah menggunakan tempat tersebut dalam videoklip lagunya.

Kegiatan lainnya yang menarik untuk dilakukan di gumuk pasir adalah  olahraga yang cukup menantang yaitu sandboarding. Sandboarding merupakan olahraga dimana kita akan meluncur di atas pasir menggunakan papan. Dimana pada sisi bawah papan diberikan lilin terlebih dahulu, tujuan diberikan lilin adalah agar papan dapat meluncur dengan cepat. Cara kerjanya, kita bisa duduk atau berdiri di atas papan tersebut. Jika kita bermain sandboarding dengan berdiri, kita harus menggunakan keseimbangan untuk memainkannya. Untuk menikmati olahraga tersebut, kita perlu membayar sebesar Rp. 70.000 untuk bermain sepuasnya. Jangan khawatir, kita akan didampingi pemandu yang sudah profesional. Jika ingin menikmati susana gumuk pasir dan sekitarnya kita bisa untuk menyewa jeep ataupun kuda, tarifnya sesuai dengan rute yang kita pilih. Akses menuju gumuk pasir pun cukup mudah, karena bersebelahan dengan Pantai Parangtritis. Selain itu, yang tidak boleh terlewatkan yaitu melihat sunset atau matahari terbenam sambil mendokumentasikan peristiwa ciamik tersebut. Jangan khawatir jika merasa haus atau lapar, kita bisa memesan di kedai yang terletak di dekat area gumuk pasir. Harga yang ditawarkan terbilang terjangkau.

Hal yang tidak boleh dilewatkan jika kalian berkunjung ke gumuk pasir adalah berkunjung ke Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP). PGSP merupakan sarana kembang tumbuh ekonomi masyarakat dalam bidang pariwisata, pertanian, kepesisiran, dan kelautan. PGSP berfungsi sebagai pusat restorasi dan konservasi gumuk pasir serta pengembangan museum gumuk pasir sebagai sarana pendidikan dan penelitian.

Dilansir dari situs resmi PGSP, untuk peraturan tata ruang khususnya Gumuk Pasir. Dijelaskan pada Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010 – 2030. Bab VI Pasal 65 ayat (4b) disebutkan bahwa gumuk pasir Parangtritis termasuk dalam kawasan strategis lingkungan hidup kabupaten yang berfungsi sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian. Dalam perda tersebut, status Gumuk Pasir Parangtritis sudah ditegaskan serta diperkuat dengan pasal 8 ayat 2e yaitu untuk tidak melakukan kegiatan budidaya yang dapat merusak kondisi alam gumuk pasir. Sebagai kawasan strategis lingkungan hidup sudah selayaknya gumuk pasir dilestarikan.

Dilansir dari situs resmi PGSP menyatakan bahwa aktivitas pemanfaatan gumuk pasir saat ini tidak hanya terbatas pada wisata saja. Namun, juga terdapat aktivitas pertambangan, peternakan, hingga pemukiman warga. Paling parah adalah adanya belasan tambak udang di sisi barat gumuk pasir yang menghadap ke laut. Para pengelola tambak membuang limbah air saat panen berlangsung. peruntukan pertanian dan perikanan tambak. Sedangkan pada zona inti,  meskipun tergolong kawasan konservasi namun kegiatan perekonomian dapat dilakukan secara terbatas seperti contoh pengelolaan ekowisata.

Hal yang sangat disayangkan mengingat fungsi gumuk pasir yang berperan penting sebagai tembok alam peredam dampak tsunami, kawasan resapan air tawar serta pelestarian flora dan fauna yang unik. Ketinggian gumuk pasir parangtritis berkisar 20–25 m di atas permukaan laut. Hal tersebut mampu meredam kerusakan akibat tsunami yang berpotensi terjadi di selatan Pulau Jawa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya pelestarian untuk meminimalkan ancaman kepunahan.

Setelah menjadi pariwisata unggulan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak awal 1990-an, Gumuk Pasir Parangtritis juga telah ditetapkan sebagai warisan bumi DIY sejak tahun 2014 melalui Keputusan Kepala Badan Geologi Nomor 1157. K/40/BGL/2014 tentang Penentuan Kawasan Cagar Alam Geologi DIY. Selain itu, Gumuk Pasir Parangtritis juga ditetapkan menjadi salah satu Kawasan Cagar Alam Geologi DIY oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pada tanggal 11 Juli 2018 dilakukan penetapan batas kawasan. Penetapan kawasan tersebut merupakan langkah yang tepat untuk mewujudkan fungsi ekonomi dan ekologi yang berdampingan dan berkeadilan.Terbagi menjadi tiga zona. Zona inti seluas 141,5 hektar, zona terbatas 95,3 hektar, dan zona penunjang 176,6 hektar. Pemanfaatan ekonomi di zona terbatas dan zona penunjang tidak jauh berbeda, ditujukan untuk peruntukan pertanian dan perikanan tambak. Sedangkan pada zona inti, meskipun tergolong kawasan konservasi namun kegiatan perekonomian dapat dilakukan secara terbatas seperti contoh pengelolaan ekowisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun