Mohon tunggu...
CakFrank
CakFrank Mohon Tunggu... -

Beropini adalah cara beradab dalam mengekpresikan perbedaan pandangan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tante Yellen yang (Tidak) Genit

11 Juni 2016   21:35 Diperbarui: 11 Juni 2016   21:44 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di era globalisasi seperti saat sekarang, perekonomian internasional sangatlah dinamis. Walaupun ukurannya tetap akan tetapi takaran konversi satuan pengukurnya terus berubah secara dinamis karena masing-masing memiliki nilai dan harga sendiri-sendiri yang juga terus berubah. Misalnya 1 kg emas berharga 1 US dollar, dan 1 US dollar berharga 1 GBP dan 1 GBP berharga 1 Yen. Ketika misalkan di Jepang terjadi gempa bumi yang menyebabkan total produksinya secara nasional merosot hal ini akan tercermin dari nilai Yen yang menurun sehingga 1 GBP bukan lagi 1 Yen tetapi menjadi 2 Yen. Otomatis para pemegang Yen akan segera mengkonversi mata uang Yen nya pada mata uang lain demi menyelamatkan nilai assetnya. Caranya dengan membeli emas, US dollar atau GBP. Akibatnya dipasar terjadi permintaan tambahan terhadap ketiganya dan over supply terhadap yen yang dijual. Mungkin Yen akan merosot lebih dari 2 Yen per GBP karena pasar yang panik membuat orang menjual Yen secara berlebihan sementara 1 GBP pun tidak lagi akan sama dengan 1 USD dan 1 kg emas, karena titik equilibrium permintaan dan penawaran dari masing-masing sudah berubah.

Itulah sebabnya Yellen yang dikatakan genit itu selalu berhati-hati dalam membuat pernyataan apalagi memutuskan, karena sebagai ekonom ia sangat tahu  bahwasannya bahkan sekedar gayanya menyibakkan rambutpun bisa menimbulkan efek kolosal pada perekonomian dunia bila salah dimengerti, yang bagaimanapun pada akhirnya akan berakibat juga pada perekonomian Amerika Serikat sendiri. Yellen bukannya genit tapi ia berhati-hati. Ia pun tidak berniat menggoda siapapun walau banyak yang meriang sampai mimpi-mimpi mendengarkannya berpidato tentang kenaikan suku bunga.

Yang jelas walaupun tetap meriang tapi kali ini Darmin Nasution ataupun Agus Martowadoyo tidak akan memimpikan Yellen. Yakin 100%

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun