Mohon tunggu...
Berny Satria
Berny Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis bangsa

Bangsa yang Besar adalah yang berani berkorban bagi generasi berikutnya

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ojol Mau Matiin Saya?

16 Maret 2022   17:59 Diperbarui: 16 Maret 2022   18:06 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi, tangkap layar

Kemajuan teknologi tanpa diikuti dengan kesiapan penggunanya bagaikan bola bekel dilempar tanpa pemain. Ia akan terpental liar kemanapun sesuai gaya awal dari lemparannya.

Sedikit terkejut saya ketika memesan makanan melalui platform ternama, dimana setelah saya klik pesan Drivernya mengirim pesan chat dengan bertanya:

"antar kemana ya kak??"

Ooo Mak... Terkejut saya, kenapa drivernya masih bertanya diantar kemana. Bukankah sudah ada map di aplikasi nya?

Walaupun Saya sudah tahu hal ini terjadi karena faktor penguasaan teknologi yang minim dari drivernya. Atau karena ia ingin membuat matanya percaya bahwa ia dapat orderan Ojol. Maklum, masih dalam kondisi PPKM.

Saya menjawab tidak ingin merendahkan dan mengajak driver ojol itu untuk mengecek map yg sudah ada di aplikasi nya 

Tapi kemudian jawabannya buat saya makin melotot:

"Aya cmn matiin aja"

Waduh.. ini jawaban kalau yg tidak mengerti keadaan pasti sewot. Tapi saya tahu, ini pasti salah ketik. Saya menjawab dengan  niat berseloroh padanya: "Mau matiin siapa Kang"

Akhirnya dia sadar kalau dia salah ketik. 

Dok. pribadi, tangkap layar
Dok. pribadi, tangkap layar

Itu salah satu contoh yang membuktikan bahwa kemajuan teknologi digital yang berupa aplikasi untuk memudahkan pengguna untuk belanja online via ojol, harus diikuti dan diimbangi oleh kesiapan pengguna, pelaksana, maupun perusahaan platform-nya.

Hampir setiap saya memesan makanan maupun ojol, chating dari driver selalu menutup dengan kata 'mohon ditunggu"., Dan anehnya hour semua driver menutup chating sebelum pelaksanaan tugasnya selalu dengan kata itu. Seolah-olah pemesan akan kabur dan lari dari kenyataan.

Bisa jadi ini dilakukan untuk merespon banyaknya kasus order kuliner via ojol yang fiktif/palsu, sehingga driver harus memastikan. Namun kalau saya lihat jawaban itu merupakan auto respon dari perusahaan ojol tsb. Artinya berarti perusahaan ojolnya yang tidak memeriksa auto reply yang akan digunakan. 

Secara efektivitas bahasa, jawaban auto-reply seperti ini tidak efektif, karena pemesan lah yang memesan ojol, sehingga ia akan menunggu tanpa perintah dari driver ojolnya.

Mungkin juga karena budaya bangsa kita yang nyaman dengan basa-basi untuk mengisi waktu dan memenuhi sisi etika dalam berinteraksi.

Tapi, saya kurang nyaman untuk berbasa-basi. Dengan basa basi lah bangsa kita terlalu banyak merasa tidak enak pada lawan bicaranya. Sehingga apa yang ditampilkan berbeda dengan apa yang direncanakan.

Bukan kah dengan basa-basi lah. Negeri ini menjadi salah satu sarang penjilat di era orde baru kemarin. Karena banyaknya proyek-proyek yang tidak berkualitas tetapi dapat terlindungi dengan basa basi.

Mudah-mudahan generasi penerus bangsa tidak akan berbasa-basi sehingga bisa memutuskan yang benar walaupun itu berat diambil. Dan tidak lagi terjadi pemesanan ojol tetapi masih ditanya mau diantar kemana, sudah gitu pakai mau matiin lagi.....

sesampai driver ojol mengantarkan makanan, saya celetuk: "saya jangan dimatiin ya mas.."

 HA HA HAAA... Jawabnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun