Ini adalah tulisan saya keempat tentang pendidikan. Bagi pembaca yang akrab dengan idiom warga Amerika Serikat, tulisan ini seperti 'Education 101', Pengantar Pendidikan [saya lebih sukai 'Education 100', penomoran yang dimulai dengan 100]. Kalau dibuat buku, ini adalah Bab 1. Ketiga tulisan sebelumnya adalah Bab 0 (ya, jarang buku dimulai dengan Bab 0, tetapi ada).Â
Untuk mengurai masalah dan solusi pendidikan, yang pertama sekali harus dirumuskan adalah TUJUAN PENDIDIKAN. Salah satu akar masalah dari buruknya pendidikan adalah salahnya tujuan pendidikan. Telah banyak individu dan organisasi mendefinisikan tujuan pendidikan. Saya belum menemukan definisi yang bagus yang dibuat orang lain. Karena itu saya rumuskan sendiri tujuan pendidikan.
Saya paparkan dulu landasan untuk rumuskan tujuan pendidikan. Landasannya adalah:
(1) hakikat setiap individu normal sebagai seseorang yang
[a] mandiri, dan
[b] bertanggungjawab,
(2) manusia sebagai mahluk sosial,
(3) era persaingan, dan
(4) perlunya efektifitas anggaran pendidikan.
Keempat landasan di atas memakai 4 perspektif. Pertama, seorang manusia sebagai seorang individu. Kedua, seorang manusia sebagai bagian dari umat manusia, terutama sebagai bagian dari kelompok dengan banyak interest yang sama. Ketiga; sebagai seorang individu yang bersaing dengan individu lain, maupun sebagai bagian dari kelompok yang bersaing dengan kelompok lain. Keempat, bahwa pendidikan memerlukan biaya; aspek ekonomi /keuangan adalah bagian terpadu dari pendidikan. Pendidikan yang buruk menyianyiakan anggaran pemerintah/orangtua/perusahaan/pribadi.
Dengan landasan-landasarn di atas, saya definisikan dua tujuan pendidikan