Proses percakapan bersifat reflektif dan bertujuan perbaikan ke depan. Lewat kegiatan kolaborasi dengan teman-teman CGP, fasilitator  dalam ruang kolaborasi saya menemukan hal-hal baik dalam proses pembelajaran di kelas. Apalagi ketika diadakan praktek Coaching dengan teman sejawat lebih seru lagi. Selain itu, video-video yang ditampilkan berkaitan pelaksanaan Coaching memberikan insight bagi saya sebagai calon guru penggerak dalam proses pembelajaran di kelas.
Apa kaitan materi ini dengan diri saya sebagai seorang guru penggerak? Bagaimana saya akan menggunakan materi ini untuk murid saya? Materi ini sangat membantu saya sebagai guru dalam melakukan Coaching terhadap para murid di sekolah saya. Berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh para murid bisa terbantu dengan metode Coaching. Tentunya dengan memahami langkah-langkah yang ada dalam coaching, misalnya bagaimana kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot, mendengar dengan aktif, kehadiran.Â
Sistem Among, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, menjadi semangat yang menguatkan ketrampilan komunkasi guru dan murid  dengan menggunakan pendekatan coaching. Oleh sebab itu, ada 4 (empat) cara berpikir yang dapat melatih guru (Coach/pamong) untuk menciptakan semangat Tut wuri Handayani dalam setiap perjuampaan pada setiap proses komunikasi dan pembelajaran: 1). Coach dan Coachee adalah mitra belajar, 2). Kasih persaudaraan, 3). Emansipasif, 4). Ruang Perjuampaan Pribadi. Selain itu, materi ini sangat berguna bagi saya dalam melakukan Coaching terhadap teman sejawat, khususnya dalam menyelesaikan persoalan pembelajaran di kelas.