Mohon tunggu...
Bernardus Arthur Setiawan
Bernardus Arthur Setiawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - seminaris tahun pertama

Seminaris Tahun Pertama - Fotografi - Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebahagiaan Menyampaikan Kabar Baik dalam Natal 2024

28 November 2024   11:52 Diperbarui: 28 November 2024   12:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Juga perlu diperhatikan bahwa dengan dipilihnya tema Natal 2024 ini, kita sebagai orang beriman dan anggota Gereja tidak boleh melupakan apa yang akan kita pelajari ke depannya terutama setelah hari Natal 2024 ini karena tugas pewartaan Gereja tidak berhenti di hari raya Natal ini.

            Selain tugas pewartaan,salah satu tugas utama Gereja yang relevan dengan tema Natal 2024 ini adalah tugas kesaksian atau martiria. Tugas kesaksian juga harus dilakukan setiap hari oleh semua orang beriman. 

Tugas kesaksian berarti berani dalam menyampaikan kebenaran yang adalah Kristus, tetapi tugas ini tidak harus dilakukan dengan berkotbah di depan khalayak ramai atau sebagainya, tetapi satu contoh konkrit yang merupakan salah satu pelaksanaan tugas kesaksian adalah berani membuat tanda salib di tempat umum seperti di tempat-tempat makan. 

Mayoritas umat beriman sering kali tidak berani membuat tanda salib untuk berdoa di tempat umum, terlebih lagi  karena kita berada di negara yang mayoritasnya adalah agama non-Kristiani. Tetapi, salah satu contoh konkrit pelaksanaan tugas kesaksian yang dapat dilakukan oleh semua orang beriman adalah hal tersebut yang secara tidak langsung menjadi saksi kasih Kristus, sama seperti tema Natal tahun 2024 ini.

           Seperti namanya sendiri, tugas kesaksian atau martiria tidak harus dilakukan dengan cara-cara yang ekstrem serprti menjadi martir merah yang mengorbankan dirinya demi iman, atau sebagainya. 

Melainkan kita diajak untuk menjadi seorang martir putih, martir putih adalah orang yang rela berkorban hal-hal duniawi seperti uang, tenaga, waktu, dan lainnya demi kesaksian terhadap satu-satunya kebenaran yaitu Kristus. Menjadi umat beriman dan mengikuti jalan Kristus tidak pernah mudah, Tuhan Yesus sendiri yang mengatakannya pada Matius 7:13

"Untuk menuju hidup kekal, masuklah melalui pintu yang sempit dan ikutilah jalan yang sempit itu. Karena gerbang dan jalan menuju neraka besar dan mudah" bahwa mengikuti jalan menuju hidup kekal (Tuhan Yesus Kristus) tidak pernah mudah dan harus melewati jalan dan pintu yang sempit. Oleh karenanya, kita diajak untuk menjadi seorang martir putih yang tekun melaksanakan tugas kesaksian atau martiria ini sekarang dan ke depannya. 

            Di masa natal ini, kita diajak oleh Gereja untuk pelan-pelan menyadari hal-hal buruk yang tidak kita sadari, contoh konkritnya adalah tidak semangat dalam menjalani ibadat Kristiani. Banyak umat Kristiani yang menjalani ibadat-ibadat seperti Perayaan Ekaristi maupun doa-doa pribadi dengan tidak serius dan tidak menghayati. 

Hal ini menimbulkan penilaian buruk bagi agama Kristiani, dengan begitu, umat beriman itu sudah lalai dalam menjalani tugas pewartaan dan tugas kesaksian Gereja. Contoh konkrit lainnya adalah berlaku tidak pantas di depan umum seperti berkata kasar, berlaku tidak wajar, dan lainnya.

 Dengan melihat hal-hal serupa, orang-orang luar tentu akan menilai dari banyak aspek, salah satunya adalah keagamaannya yang dianggap buruk. Setelah menyadari apa yang menjadi kekurangan kita, kita juga diajak untuk mengubah kebiasaan itu menjadi lebih baik untuk menyampaikan kabar sukacita Gereja dengan sukacita dan gembira.

            Jadi, di akhir tahun 2024 ini, Konferensi Wali Gereja Indonesia mengajak kita semua sebagai anggota Gereja dan umat beriman untuk bersama-sama melangkah ke depan menjadi umat beriman yang lebih baik : menjadi anggota Gereja yang melaksanakan tugas-tugas utama Gereja, dan juga terus tekun melaksanakannya tanpa "himbauan" atau semacamnya dari Gereja sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun