Mohon tunggu...
Bernardus Restu
Bernardus Restu Mohon Tunggu... Freelancer - Haus akan pengetahuan dan berkembang menjadi lebih baik

Talk Less do More

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Porang, Tanaman Jutaan Dollar yang Patut Dilirik Petani Milenial

9 Februari 2021   12:09 Diperbarui: 9 Februari 2021   12:29 3290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hama dan penyakitnya juga masih cukup mudah dikendalikan. Sosialisasi dari pemerintah maupun swasta sangat dibutuhkan untuk memberikan pengetahuan budidaya dan pengolahan pasaca panen umbi porang

Salah satu petani milenial yang sukses dengan budidaya porang asal Sidrap, Sulawesi Selatan adalah Syaharuddin Alrif  beliau dulu hanya mampu menghasilkan 10 juta / ha namun sekarang mampu menghasilkan keuntungan lebih dari 100 juta / ha dari budidaya porang.

Produktivitas yang meningkat drastis itu beliau dapatkan karena kegigihannya dalam mengembangkan dan mencari pengetahuan baru tentang porang khususnya di daerah Sidrap. Semakin luas lahan garapan maka akan semakin besar juga potensi keuntungan yang diperoleh petani hingga mencapai miliaran rupiah. Bisa dibilang porang adalah tananam dollar yang selama ini masih belum dimanfaatkan optimal.

Sumber Gambar: Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Sumber Gambar: Dinas Pertanian Kabupaten Soppeng
Kementrian Pertanian saat ini menyiapkan program Kostratani ( Komando Strategis Pembangunan Pertanian ) untuk 2,5 juta petani milenial.  Program ini menjadi prioritas utama di bidang Sumber Daya Manusia yang unggul. Sehingga diharapakan dalam 5 tahun kedepan akan dicetak 2,5 juta petani milenial menjadi wirausahawan pertanian yang melek dengan teknologi 4.0 dan dapat terkoneksi dalam internet of things di setiap Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan. 

Penelitian serta pengembangan teknologi pengolahan yang mumpuni juga sangat diperlukan dalam mendukung potensi porang di Indonesia yang besar. Generasi muda juga mampu turut berkontribusi untuk pengembangan pertanian secara umum sesuai dengan keahlian dan kemampuannya.

Diharapkan juga pasar lokal mampu menyerap dan menggunakan umbi porang sebagai bahan baku olahan makanan maupun industri untuk mengurangi ketergantungan ekspor ke luar negeri yang rawan akan embargo ekonomi. Sehingga harga umbi porang di tingkat petani menjadi stabil dan meminimalisir permainan harga oleh para pemodal besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun