"Budi...?"
Tidak ada sahutan dari Budi, Robi pun mencoba mengetuk kembali sampai tiga kali memanggil. Karena masih tidak ada jawaban, Robi segera meninggalkan kontrakan Budi, padahal, Robi mau memberikan kupon yang baru saja didapatkan dari toko buku langgannya.
Sepulang dari kontrakannya Budi, Robi langsung pulang ke rumah untuk melanjutkan aktivitas yang sudah menjadi rutinitas keseharian Robi, yaitu membaca buku. Hari sudah mulai gelap, matahari pun sudah mulai terbenam, itu menjadi pertanda bagi Robi untuk segera merapikan buku-buku yang berserakkan dan mandi. Selesai mandi Robi makan malam, lalu lanjut membaca buku kembali sampai larut malam.
Keesokkan harinya, Robi mencoba mendatangi kembali kontrakan Budi, siapa tahu, Budi ada di kontrakan pada pagi hari. Secepat mungkin Ia mandi dan sarapan, lalu langsung menuju beranda rumah dan menghidupkan motor. Dengan kecepatan yang tinggi Robi memacu kendaraannya agar bisa lebih cepat sampai di kontrakan Budi.
"Tok.., tok.., tok..., Budi.., Bud.."
"Cekrek..., cekrek..."
"Mas Robi..., ada apa pagi-pagi sudah datang kemari"
"Dari kemarin aku datang, tapi kamu malah tidak ada"
"Oh, iya, mas, aku kemarin pergi ke rumah teman sekelas, biasa..., ngerjain tugas"
"Nih.., aku ada kupon belanja dari toko buku langganan, untuk kamu saja Bud.., aku sekarang lagi belum mau beli buku baru.., soalnya masih banyak buku yang aku beli belum di baca"
"Beneran nih, mas..., wah..., aku jadi terharu, terima kasih ya mas Robi.."