Mohon tunggu...
Bernard T. Wahyu Wiryanta
Bernard T. Wahyu Wiryanta Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Wildlife & Travel Photo Journalist

Wildlife & Travel Photo Journalist www.wildlifeindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Blunder KKN UIN Walisongo Membuka Jalur Pendakian Gunung Prau via Kenjuran

18 Februari 2022   23:19 Diperbarui: 19 Februari 2022   07:39 28657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untungnya malam ini saya mendapat kabar dari Andi Gunawan lewat aplikasi Whatsapp bahwa berita pembukaan jalur pendakian Gunung Prau Via Kenjuran itu tidak tepat.

Untuk memastikan, Andi melakukan panggilan video ke Mbah Basri dan mengirimkannya ke saya. 

"Awalnya KKN ada program buat plang penunjuk arah di pertigaan dusun-dusun, pas main ke mbah Basri, mbah Basri minta tolong dibuatkan juga plang untuk pertigaan di pos 3 yg menunjukkan arah "turun ke kenjuran". Dan rombongan naik bukan dalam rangka buka jalur pendakian, plangnya pun masih di rumahe Mbah Basri."

Jadi ternyata Pak Lurah, Mbah Basri, dan anak-anak KKN dari UIN Walisongo itu maen ke Curug Wayang di atas Kenjuran, membuat plang penunjuk arah. Mungkin inisiatif sendiri, punya ide bagus untuk mengangkat perekonomian warga dengan membuka jalur pendakian, tapi itu hanya sebatas ide.

Lalu mungkin dengan niat baik membantu mempromosikan ke media bahwa dibuka jalur pendakian ke Prau via Kenjuran. Ini blunder yang dilakukan mereka.

Masyarakat di Purwosari itu sudah pernah mengalami bagaimana susahnya kekurangan air, lahan longsor dan lain-lain karena hutan di atasnya rusak.

Mereka tidak mau merusak hutannya yang berakibat seperti tetangganya di balik gunung, sampai harus menggelar selang melompati gunung Prau ke arah wilayah Kendal untuk mendapatkan air bersih.

Jadi jalur pendakian gunung Prau via Kenjuran itu tetaplah sebagai Jalur Tradisional dan Jalur Konservasi. Tidak untuk pendakian umum.

Tidak ada fasilitas basecamp pendakian sesuai SNI 8748/2019 tentang Pengelolaan Pendakian Gunung. Siapa yang akan bertanggungjawab jika ada pendaki hilang, kecelakaan dll.

Walaupun anak-anak muda di Kenjuran juga Mbah Basri tentu tetap akan turun jika ada kejadian. Wewenang pembukaan jalur pendakian pun bukan ada pada anak-anak KKN, tetapi ada di Perum Perhutani sebagai pemangku wilayah.

Harus ada legalitas dan membuat Perjanjian Kerjasama dengan Perhutani dan meyiapkan sarana prasarananya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun