Harga cabai mahal ini, di saat musim hujan berada di puncaknya, tidak ada yang bisa dengan “lancang” campur tangan. Ini hukum pasar! Petani pun berhak menikmati kerja kerasnya. Operasi pasar pun yang sempat diwacanakan pemerintah tidak bisa membantu. Operasi pasar, cabainya dari mana, ketika di mana-mana suplai cabai terbatas karena petani gagal panen?
Sekarang, ketika saya sudah tidak menanam cabai dan mendapati harga cabai sangat pedas, diatas Rp 100.000 saya tersenyum dan membayangkan para petani cabai berbahagia. Anak-anak mereka akan kuliah, cicilan motor dan mobil lunas, hutang pupuk di rentenir terbayar. Saya sebagai pemakan cabai, menanam beberapa pohon di pot bekas di halaman rumah. Dan saya menikmati tahu goreng yang panas dengan memetik “cabai jablay” yang pedas dari pot kecil yang saya taruh di meja, seperti Pak Harto ketika Sidang Kabinet Terbatas bidang Ekuwasbang dan Indag di Binagraha tahun 1996.
Bernard T. Wahyu Wiryanta
Pengamat Agribisnis, Anggota Dewan Pengurus Forum Kerjasama Agribisnis (FKA)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI