Mohon tunggu...
BERNADETTA BUNGA REVANA E
BERNADETTA BUNGA REVANA E Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Sedang menempuh pendidikan SMA

Pencinta seni dan penggemar musik pop. Saya adalah Siswa SMA Stella Duce 2. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Khawatir, Kita Pasti Bisa

24 Januari 2024   19:00 Diperbarui: 31 Januari 2024   11:39 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

         "Kalian itu kalau mainin peran sesuai sama suasananya dong, jangan malah cengar-cengir! Lagi suasana sedih malah ketawa." Tegas Calista.

         "Baru latihan doang, harus banget ya seperfect itu?!" Sulut salah satu anak kelas kita, ia adalah Reza, anak yang suka membuat kegaduhan dikelas. Melihat masalah yang sedang terjadi, Cynthia berusaha mendamaikan mereka.

         "Heii..heii, udah dong, Reza dengerin yaa, maupun latihan ataupun waktu tampil besok, baiknya kita mulai belajar cara berekspresi yang bener. Gak ada salahnya kan?"

        "Ini yang jadi prajurit letoy banget, yang tegak, gagah dong!" Kritik Calista. 

        "Andai aja gw berani bilang kalau si Calista banyak mau, kesell deh gw." Batin sang pemeran prajurit sambil memandang sinis, tidak suka.

          Latihan drama usai, kemudian kami beralih fokus ke sesi latihan menari. Sembari menunggu Cynthia, Diana, Cindy, Indira, dan Viona berunding tentang gerakan tarian, anak-anak diberi waktu untuk istirahat kembali. 

        Dijam istirahat, Mikhael mengeluarkan iPadnya, dan ia mengajak beberapa temannya untuk ikut menonton film. Gayanya menonton seperti bocah kecil yang telungkup diatas lantai. Teman-teman perempuan yang usai dari kantin pun ikut menyaksikan tayangan itu sembari memakan jajanannya. 

Waktu istirahat telah usai, kami berkumpul di dalam kelas untuk latihan kembali. Telah disiapkan sebuah video tarian yang berasal dari Borneo, para penari diminta untuk pelan-pelan mengikuti gerakannya hingga lancer, sedangkan teman-teman yang tidak ikut menari berada dipojokkan kelas bermain handphone dan menggibah. Selalu ada 'Circle of critics', kelompok yang selalu ada disetiap waktu, dengan personil yang tetap tak berubah, yang gemar dalam perbincangan kritis dan menggibah. 

         "Guys...guys, tolong jangan mojok gitu dong, tolong memperhatikan yaa. Nara tolong kumpulin HP temen-temen dong." Cynthia berbicara di depan kelas untuk meminta teman-teman agar tidak asik sendiri bermain handphone atau ngobrol.

Video tarian disetel berulang kali dengan tempo yang lambat, agar teman-teman lebih mudah mengikuti. 

        "Ehh, apa ga kecepetan itu? Itu kecepetan tauu!" Rayna mengeluh karena gerakan tarian begitu cepat,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun