Mohon tunggu...
Bernadetta Azalia
Bernadetta Azalia Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang belajar menulis dan dunia Jurnalisme lainnya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hal yang Harus Dipersiapkan Jurnalis dan Pembuat Konten Berita Media Sosial Detikcom

3 Mei 2020   22:02 Diperbarui: 3 Mei 2020   23:54 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
logo detikcom/officialkerja.com

Detik.com memiliki prinsip untuk sebisa mungkin memberikan informasi dengan cepat dan akurat. Kesiapan mental diperlukan untuk bisa bertahan sebagai bagian dari detik.com.

Berkembangnya media mampu memberi dampak terhadap perkembangan jurnnalistik. Jurnalistik di masa kini hampir bisa dinikmati secara daring melalui telepon genggam yang bisa dinikmati kapan saja.

Media yang turut mengambil bagian dalam perkembangan media online di bidang jurnalistik yakni Detik.com. Detik.com merupakan media daring yang sudah ada sejak 9 Juli 1998 oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Didi Nugrahadi, dan Abdul Rahman.

Berbagai jenis berita pun juga disajikan di detik.com, mulai dari hardnews, softnews, dan feature. Bahkan, dulu detik.com pernah memiliki program feature "Wong Cilik" namun sekarang program feature dibuat lebih umum.

Berita-berita tersebut siap disajikan oleh detik.com untuk masyarakat luas, dan demi terpenuhinya kebutuhan informasi masyarakat.

Namun, dibalik berita yang disajikan, rupanya terdapat hal-hal yang harus kalian ketahui mengenai usaha atau kehidupan para jurnalis dan pembuat konten berita di media social detik.com, nih. Apa saja ya?

Nah, ini dia empat hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang jurnalis detikcom menurut Elza Astri Retaduari selaku Asisten Redaktur detikcom

1. Harus siap mental. Mental sangat diperlukan sebagai jurnalis salah satunya jurnalis detik.com. Mental menjadi dasar dan paling utama seorang jurnalis dapat bertahan ketimbang ahrus mempersiapkan fisik. Hal ini terlihat dari kegiatan sehari-hari di kantor yang mengharuskan untuk bertindak cepat dan tepat serta akurat. Kalau di detik itu tuntutannya selain harus cepat tapi juga harus akurat, kedua hal itu yang menjadi tuntutan utama sebagai jurnalis di detikcom.

"Kalau teman-teman mau menjadi seorang jurnalis, jurnalis di media online khususnya, ya harus siap mental sih, nggak boleh ngeluh, fisik juga, tapi fisik paling penting"  

"Keduanya harus imbang, jangan sampai kita cepat tapi nggak akurat"

2. Harus Multitasking. Harus siap memposisikan diri ketika sedang berhadapan dengan sebuah isu, harus bisa mempersiapkan segala kebutuhan penulisan naskah, bersedia mendengarkan, menulis berita, merekam, serta mengajukan pertanyaan di waktu yang bersamaan demi mendapatkan sebuah informasi.

3. Harus bisa menguasai pembuatan foto dan video. Hal ini berhubungan dengan adanya kegiatan atau program detik.com yakni Video 20 Detik yang mewajibkan semua bisa mengelola video berdasarkan brief yang diberikan bertujuan untuk saling memback-up. 

"Kalau foto itu wajib apalagi kalua sifatnya peristiwa, karena kalua berita nggak ada fotonya juga gimana. Kalau video ada saatnya dulu wajib, cuman kalau sekarang karena sudah ada reporter 20 detik itu jadi ya tandem-an"

4. Menaati aturan penulisan konten berita. Penulisan konten berita tentu tidak terlepas dari aturan-aturan supaya konten bisa dinikmati oleh pembaca, misalnya di detik.com penulisan judul memiliki aturan penggunaan kata atau karakter sejumlah 75 karakter, lead hanya boleh dua kalimat yang menjadi inti topik dan tidak boleh kalimat langsung, tidak mencantumkan tanggal di lead, mencantumkan update berita sebelumnya, mencantumkan hyperlink. Ternyata poin ini bisa lebih mudah dilakukan ketika kamu sudah punya dasar ilmu jurnalistik, nih. 

"Dalam penulisan konten tidak perlu penyesuaian lama ketika kita sudah dibekali dasar dalam penulisan jurnalistik." "Dunia kuliah dan ketika saya kerja sekarang sih saya merasa sangat bermanfaat"

Lalu, bagaimana persiapan untuk menjadi pembuat konten berita di media social detikcom?

Berbeda dengan jurnalis, penulis konten berita di media social juga harus mempersiapkan beberapa hal guna mencapai target menurut Meliyanti Setyorini selaku Head of Content Delivery and Engagement detikcom, antara lain:

1. Harus mengetahui Key Performance Indicator (KPI) di media social. Disini kita harus bisa menentukan media social yang akan digunakan dan tujuan memilih media social tersebut. Hal ini bisa dilihat dari tiga cara,

a. mengamati traffic atau kehadiran orang yang mengunjungi media social kita; 

b. engagement : seberapa sering orang merespon artikel yang disebarkan di media social; 

 c. branding: presentasi di media social di mata pembaca. KPI dapat ditentukan dari masing-masing penggunaan atau pemilihan media sosial yang         dipilih dan digunakan

2. Mampu mendefinisikan pembaca, dengan mengetahui lokasi dan usia dari pembaca untuk mengetahui rancangan konten yang akan diunggah ke media social

3. Memahami proses pengemasan dan Proses Upload, hal ini adalah titik dimana pembuat konten harus memahami isi berita dari tim jurnalis detikcom untuk ditampilkan ke media social. Ada tahap-tahapnya,

a. produksi dan pengemasan: bisa menambahkan link media social, caption yang dibutuhkan, penyesuaian editing dan jam unggah foto serta video. Foto dan video dinilai lebih menarik perhatian orang untuk membaca atau share. 

"Kalau foto dan video biasanya dinilai lebih menarik oleh orang untuk like, share dibanding dengan kata-kata aja".

Kalau informasi bersifat hardnews atau breakingnews harus segera ditayangkan, tidak boleh diedit terlalu lama dan tidak perlu dibuat jadwal.

4. Analisa hasil dengan menganalisa hasil dari poin-poin di nomor 1.

5. Melanjutkan strategi konten yang berhasil

Nah, itu lah hal yang harus teman-teman persiapkan jika berencana menjadi jurnalis atau pembuat konten berita di portal berita daring.

Versi audio, kalian bisa klik disini, terima kasih:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun