Selain dikenal sebagai Kota Pelajar, Kota Wisata, Yogyakarta juga dikenal sebagai Kota Kuliner. Wisatawan yang berlibur di Yogyakarta pun akan dimanjakan dengan banyaknya pilihan kuliner yang beragam dan dengan harga yang bersahabat. Tak sedikit warung makan yang tetap mempertahankan keunikan masakannya di Yogyakarta. Salah satunya Warung Ijo Baciro.
Warung Ijo Baciro terletak di Jalan Argolubang Gang Delima No.39 Baciro Yogyakarta. Warung Ijo Baciro merupakan salah satu warung makan yang hingga kini konsisten menyajikan masakan khas Jawa.Â
Warung Ijo Baciro menyajikan beragam pilihan menu bagi para pelanggannya. Kekhasan yang diberikan oleh Warung Ijo Baciro ini sudah ada sejak 1971 lalu dengan pendirinya yakni Ibu Samirah Hadi Mulyono (almh) yang sekarang dikelola oleh menantunya, Siti Jamidah.
Tentunya, sebelum pukul 6.30 WIB Siti dan pegawainya sudah harus siap untuk membuka warungnya dengan mempersiapkan beragam menu yang ingin disajikan kepada pelanggan.
Warung Ijo mampu menyajikan kurang lebih 15 masakan berbeda tiap harinya
Kedua memberi alternatif menu untuk para pelanggan yang sedang "diet" karena di sini pelanggan bisa memilih Nasi Merah sebagai makanan pokok mereka, ketiga terdapat menu minuman yang khas pula seperti beras kencur, kunir asem, dan wedang asem. Selanjutnya, menu yang ada di Warung Ijo sendiri selalu ganti setiap harinya, lho! Sehingga tidak membuat pelanggannya mudah bosan.
Menu Brongkos dan Trancam menjadi menu favorit pelangganÂ
Dari berbagai menu yang disajikan, rupanya terdapat satu menu yang digemari oleh pelanggan Warung Ijo itu sendiri, yakni Brongkos. Kehadiran Brongkos di Warung Ijo Baciro sendiri merupakan salah satu kekhasan yang dimiliki yang mampu membedakannya dengan Warung Makan yang lain.Â
Ya, Brongkos disini juga jadi favorit pelanggan ternyata, karena mungkin disini rasanya beda dan khas, mbakÂ
tutur Siti ketika ditanya mengenai masakan favorit pelanggannya.
Namun, menurut salah satu pelanggan dari Warung Ijo, Agnes Dwi Rusdyati, ia mengatakan bahwa dirinya pun sangat senang ketika sarapan di Warung Ijo, karena menu yang disajikan sesuai dengan kebutuhannya untuk hidup sehat.Â
Terdapat sayur terancam, tempe garit, ikan asap, sambal, dan nasi merah yang sering ia santap ketika berkunjung ke Warung Ijo Baciro.
"Ya, kalau di Warung Ijo Baciro itu menunya banyak, ada sayuran, lauknya juga gak melulu gorengan semua. Apalagi di Warung Ijo itu menyajikan menu nasi merah, jadi ya pas sama kebutuhan saya" ujar Agnes.
Konsisten menjaga kualitas rasa ditengah kemunculan makanan "kekinian"
"Nah kenapa kita masih bertahan menyajikan masakan rumahan yang khas Jawa, ya karena kalau orang bilang itu sekarang kalau cari masakan rumah yang khas itu sudah susah, mbak, makanya kita tetap mencoba eksis di masakan itu dan orang semakin tahu untuk menu sehat dan makan sehat karena sekarang carinya susah, semua serba fastfood" jelas Siti.
Selain itu, Warung Ijo Baciro sendiri tidak tertarik untuk memasukkan bisnisnya kedalam aplikasi seperti Gofood, Grabfood, alasan yang diberikan pun simple yakni keinginan untuk tetap berinteraksi dan menjaga relasi dengan para pelanggan setia Warung Ijo Baciro Yogyakarta.Â
Harga Bersahabat
Untuk harga? Tenang, harga yang diberikan untuk menu yang disajikan pun bersahabat, mulai dari Rp.1000,00 hinggan Rp.12.000,00. Sangat terjangkau kan? Gimana tertarik untuk berkunjung ke Warung Ijo Baciro?
Nah, itu dia salah satu Warung Makan Khas Jawa yang masih eksis dan konsisten dalam menjaga cita rasa yang khas dari Yogyakarta. Tertarik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H