Mohon tunggu...
Bernadetta Azalia
Bernadetta Azalia Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Sedang belajar menulis dan dunia Jurnalisme lainnya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warung Ijo, Warung Makan Rumahan Khas Yogyakarta

12 November 2019   02:11 Diperbarui: 12 November 2019   12:54 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain dikenal sebagai Kota Pelajar, Kota Wisata, Yogyakarta juga dikenal sebagai Kota Kuliner. Wisatawan yang berlibur di Yogyakarta pun akan dimanjakan dengan banyaknya pilihan kuliner yang beragam dan dengan harga yang bersahabat. Tak sedikit warung makan yang tetap mempertahankan keunikan masakannya di Yogyakarta. Salah satunya Warung Ijo Baciro.

Warung Ijo Baciro terletak di Jalan Argolubang Gang Delima No.39 Baciro Yogyakarta. Warung Ijo Baciro merupakan salah satu warung makan yang hingga kini konsisten menyajikan masakan khas Jawa. 

Warung Ijo Baciro menyajikan beragam pilihan menu bagi para pelanggannya. Kekhasan yang diberikan oleh Warung Ijo Baciro ini sudah ada sejak 1971 lalu dengan pendirinya yakni Ibu Samirah Hadi Mulyono (almh) yang sekarang dikelola oleh menantunya, Siti Jamidah.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Pukul 6.30 WIB Warung Ijo Baciro mulai buka, dan di jam itu pula sudah mulai terlihat pelanggan yang berdatangan mencari sarapan. Warung Ijo Baciro buka dari Senin sampai Jumat, dan sampai pukul 14.00 WIB. "Kalau tutupnya ya nggak pasti ya, mbak. Tergantung ramai atau sepinya pas hari itu, mentok yang jam 14.00" ujar Siti.

Tentunya, sebelum pukul 6.30 WIB Siti dan pegawainya sudah harus siap untuk membuka warungnya dengan mempersiapkan beragam menu yang ingin disajikan kepada pelanggan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Warung Ijo mampu menyajikan kurang lebih 15 masakan berbeda tiap harinya

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Warung Ijo Baciro juga menyajikan menu yang beragam, sayur dan lauk pauk yang memiliki ciri khas sendiri. Ada beberapa keuniikan yang dimiliki oleh Warung Ijo Baciro, keunikan pertama yakni terdapat kurang lebih 15 jenis menu yang disajikan.

Kedua memberi alternatif menu untuk para pelanggan yang sedang "diet" karena di sini pelanggan bisa memilih Nasi Merah sebagai makanan pokok mereka, ketiga terdapat menu minuman yang khas pula seperti beras kencur, kunir asem, dan wedang asem. Selanjutnya, menu yang ada di Warung Ijo sendiri selalu ganti setiap harinya, lho! Sehingga tidak membuat pelanggannya mudah bosan.

Menu Brongkos dan Trancam menjadi menu favorit pelanggan 

Trancam
Trancam

Dari berbagai menu yang disajikan, rupanya terdapat satu menu yang digemari oleh pelanggan Warung Ijo itu sendiri, yakni Brongkos. Kehadiran Brongkos di Warung Ijo Baciro sendiri merupakan salah satu kekhasan yang dimiliki yang mampu membedakannya dengan Warung Makan yang lain. 

Ya, Brongkos disini juga jadi favorit pelanggan ternyata, karena mungkin disini rasanya beda dan khas, mbak 

tutur Siti ketika ditanya mengenai masakan favorit pelanggannya.

Namun, menurut salah satu pelanggan dari Warung Ijo, Agnes Dwi Rusdyati, ia mengatakan bahwa dirinya pun sangat senang ketika sarapan di Warung Ijo, karena menu yang disajikan sesuai dengan kebutuhannya untuk hidup sehat. 

Terdapat sayur terancam, tempe garit, ikan asap, sambal, dan nasi merah yang sering ia santap ketika berkunjung ke Warung Ijo Baciro.

"Ya, kalau di Warung Ijo Baciro itu menunya banyak, ada sayuran, lauknya juga gak melulu gorengan semua. Apalagi di Warung Ijo itu menyajikan menu nasi merah, jadi ya pas sama kebutuhan saya" ujar Agnes.

Konsisten menjaga kualitas rasa ditengah kemunculan makanan "kekinian"

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Tanpa disadari, Warung Ijo Baciro sudah ada sejak 48 tahun yang lalu dan masih konsisten untuk mneyajikan masakan khas Jawa ditengah kehadiran masakan-masakan yang lebih "kekinian" di Yogyakarta. Bentuk konsisten dari Warung Ijo untuk tetap menyajikan makanan rumahan khas Jawa adalah melihat adanya persaingan kuliner yang kekinian, dan membuat masakan rumahan yang khas Jawa itu sendiri sulit dicari. 

"Nah kenapa kita masih bertahan menyajikan masakan rumahan yang khas Jawa, ya karena kalau orang bilang itu sekarang kalau cari masakan rumah yang khas itu sudah susah, mbak, makanya kita tetap mencoba eksis di masakan itu dan orang semakin tahu untuk menu sehat dan makan sehat karena sekarang carinya susah, semua serba fastfood" jelas Siti.

Selain itu, Warung Ijo Baciro sendiri tidak tertarik untuk memasukkan bisnisnya kedalam aplikasi seperti Gofood, Grabfood, alasan yang diberikan pun simple yakni keinginan untuk tetap berinteraksi dan menjaga relasi dengan para pelanggan setia Warung Ijo Baciro Yogyakarta. 

Harga Bersahabat

Untuk harga? Tenang, harga yang diberikan untuk menu yang disajikan pun bersahabat, mulai dari Rp.1000,00 hinggan Rp.12.000,00. Sangat terjangkau kan? Gimana tertarik untuk berkunjung ke Warung Ijo Baciro?

Nah, itu dia salah satu Warung Makan Khas Jawa yang masih eksis dan konsisten dalam menjaga cita rasa yang khas dari Yogyakarta. Tertarik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun