tutur Siti ketika ditanya mengenai masakan favorit pelanggannya.
Namun, menurut salah satu pelanggan dari Warung Ijo, Agnes Dwi Rusdyati, ia mengatakan bahwa dirinya pun sangat senang ketika sarapan di Warung Ijo, karena menu yang disajikan sesuai dengan kebutuhannya untuk hidup sehat.Â
Terdapat sayur terancam, tempe garit, ikan asap, sambal, dan nasi merah yang sering ia santap ketika berkunjung ke Warung Ijo Baciro.
"Ya, kalau di Warung Ijo Baciro itu menunya banyak, ada sayuran, lauknya juga gak melulu gorengan semua. Apalagi di Warung Ijo itu menyajikan menu nasi merah, jadi ya pas sama kebutuhan saya" ujar Agnes.
Konsisten menjaga kualitas rasa ditengah kemunculan makanan "kekinian"
"Nah kenapa kita masih bertahan menyajikan masakan rumahan yang khas Jawa, ya karena kalau orang bilang itu sekarang kalau cari masakan rumah yang khas itu sudah susah, mbak, makanya kita tetap mencoba eksis di masakan itu dan orang semakin tahu untuk menu sehat dan makan sehat karena sekarang carinya susah, semua serba fastfood" jelas Siti.
Selain itu, Warung Ijo Baciro sendiri tidak tertarik untuk memasukkan bisnisnya kedalam aplikasi seperti Gofood, Grabfood, alasan yang diberikan pun simple yakni keinginan untuk tetap berinteraksi dan menjaga relasi dengan para pelanggan setia Warung Ijo Baciro Yogyakarta.Â
Harga Bersahabat
Untuk harga? Tenang, harga yang diberikan untuk menu yang disajikan pun bersahabat, mulai dari Rp.1000,00 hinggan Rp.12.000,00. Sangat terjangkau kan? Gimana tertarik untuk berkunjung ke Warung Ijo Baciro?
Nah, itu dia salah satu Warung Makan Khas Jawa yang masih eksis dan konsisten dalam menjaga cita rasa yang khas dari Yogyakarta. Tertarik?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H