Di dalam ambulance sang ibu kembali membuka penutup wajah Chandra yang sudah terdiam, tak bersuara lagi. Sang ibu menangis, meratap…ia teringat 18 tahun lalu ia diperkosa seorang yang tak dikenal. Sampai hari ini pun pelakunya tak pernah tertangkap. Ia juga teringat ia diperkosa di atas kloset, lalu ia pun teringat 17 tahun lalu ia melahirkan Chandra dalam kegelapan malam, juga di dalam kamar kecil, dekat kloset. Akh…begitu pedih. Chandra pergi tanpa pernah tahu siapa dia. Ia mati di atas kloset.
Ambulance melaju di jalanan. Di ujung terdengar senandung sendu lagu kematian. Lagu kematian…ya, lagu tentang kematian bukan lagu tentang terlahirnya sebuah kehidupan. Kehidupan tak pernah hadir dalam kepastian, tak pernah hadir sendirian tanpa ditemani tanya. Chandra, sang bulan yang lahir di dekat kloset saat malam tanpa bintang dan tanpa bulan karena ibundanya diperkosa di atas kloset, sekarang mati mengenaskan di atas kloset. Lalu, masih adakah bulan yang mau bersinar malam ini?
Mataloko, 10 November 2007
Buat yang telah kehilangan bula
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H