Mohon tunggu...
Bernadetha Christy Herdantia
Bernadetha Christy Herdantia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate of Social and Political Sciences, Atma Jaya Yogyakarta University

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang senang berimajinasi, menulis, dan berceritera.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang Tidak Pernah Terbayangkan

22 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 22 Maret 2023   07:14 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pinterest/Aileen Feldishi Tetlassova

Si gadis tidak merasa dunia hancur, runtuh pun tidak juga. Tetapi kesekian kali, semesta membuat dirinya terjebak dalam suatu situasi yang menuruh si gadis terdiam.

Hingga akhirnya, ia pun jatuh ke dalam harapan terang yang perlahan menjadi gelap. Si gadis mengambil waktu untuk mencari jawaban atas apa tujuan semesta memberikan petunjuk itu.

Atas waktu yang ia miliki, menunggu adalah jalan sementara untuk ditempuh selagi si gadis berjalan melewati hari-hari tanpa hati yang utuh.

Sekian minggu menunggu, kampus tempat ia menimba ilmu memberi penawaran magang di salah satu tempat yang tidak kalah baik.

Si gadis menerima. Tidak ada alasan lain untuk menolak tawaran tersebut, lantaran ia sudah bertekad penuh untuk selesai lebih cepat.

Tempat magang yang baik ini merupakan sesuatu hal yang bertolak belakang dengan apa yang telah diampuh beberapa semester terakhir di salah satu kampus ternama.

Ruang 412, nama perusahaan yang asing terdengar bahkan belum pernah si gadis jumpai. Ruang 412 sebagai bisnis inkubator adalah hal baru baginya.

Kemampuannya dalam dunia jurnalis, tidak membuat si gadis pantang menyerah. Tantangan dan hal-hal baru yang berbeda menjadi kegemaran tersendiri.

Kalau kata mas-mas Ruang 412, apa yang dibayangkan terus menerus perlahan akan datang menghampiri.

Namun hal tersebut sepertinya tidak ampuh untuk si gadis. Lantaran terjun ke dalam lingkaran bisnis dan pemasaran adalah gambaran yang tidak pernah ia lukis dengan baik.

Si gadis berada di awan yang mengharuskan ia terjun payung dan masuk ke dalam dunia baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun