Liputan6.com dalam Portal Web dan Mobile Apps

Portal Web di Jurnalisme Multimedia

Jurnalisme menurut Ishwara (2011:17) merupakan suatu profesi dengan seni dan tanggung jawab untuk menangkap setiap peristiwa maupun aspek unik.

Dari kata 'multi' dan 'media' sendiri memiliki arti banyak media untuk membagikan informasi atau pesan.

Tidak hanya dalam bentuk teks saja, tetapi juga menggunakan foto, video, dan audio sebagai penunjang visualisasi informasi/pesan dalam sebuah portal web atau disebut situs web. (Widodo, 2020:24)

Keragaman portal web sejak masuknya internet pada tahun 1990-an di Indonesia, telah membuka jalan masuknya jurnalisme multimedia ke Indonesia.

Adapun contoh jurnalisme multimedia yang masuk dengan proses tahapan awal hingga tahapan maju, sebagai berikut:

1. Jurnalis media cetak hadir melalui program berita untuk media TV dengan stand up di depan kamera

2. Jurnalis foto dalam website media berupa gambar/slideshow

3. Adanya berita yang pendek untuk reporter media cetak/siaran sebagai konten email atau news alert.

4. Gabung keragaman media untuk diedit dalam berbagai format.

5. Redaksi multimedia telah terintegrasi  menjadi kelompok (cetak/siaran/online) untuk mengumpulkan, mengemas, dan mendistribusikan informasi yang telah digali. Widodo (2020:25)

Hal tersebut, serupa dengan yang dialami oleh portal berita Liputan6.com.

Kehadirannya sejak 24 Agustus 2000 telah melengkapi program Liputan6 dalam berita televisi SCTV. Meski, hanya mengulangi berita yang tayang di Liputan6 SCTV.

Dalam Liputan6.com (Maris, 2021), Irna Gustiwati sebagai pimpinan redaksi SCTV tidak menginginkan Liputan6.com hanya sebagai pelengkap saja.

Terlebih lagi, dalam Widodo (2020:33) telah mendefinisikan bahwa jurnalisme multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi yang sifatnya saling melengkapi dan buka mengulangi informasi sebelumnya. 

Sehingga, ia membentuk tim, menyusun strategi, dan target konten agar Liputan6.com secara ideal menjadi portal web.

Hingga pada 24 Mei 2012, Liputan6.com pun melakukan rebranding #BeraniMelaju.

Dan melakukan perubahan penayangan berita pada Oktober 2012 dengan bertambahnya jumlah unggahan artikel dalam sehari. (Cahyani & Rachmaria, 2018:4).

Mobile Apps di Jurnalisme Online 

Secara kontekstual, jurnalsime terintegrasi menjadi tiga, multimedia berdasar platform digital, kualitas komunikasi online yang interaktif, dan keahlian penyesuaian fitur data. (Widodo, 2020:21)

Bedanya dengan jurnalisme multimedia, bahwa jurnalisme online terbagi menjadi dua kategori. Pertama adalah situs yang mengacu pada editorial content dan adanya konektivitas publik.

Kedua, tingkat komunikasi partisipatoris terbuka ataupun tertutup. Meski dalam kontrol editorial, proses yang berlangsung cukup ketat.

Mark Deuze (2001 dalam Widodo, 2020:22) menambahkan empat jenis jurnalisme online:

1. Mainstream News Sites, seperti adanya surat kabar online dengan tingkat komunikasi partisipatoris  minimal/rendah.

2. Index & Category Sites dapat disebut sebagai mesin pencari layaknya Google dan Yahoo

3. Meta & Comment Sites atau istilahnya adalah pengawas media.

4. Share & Discussion Sites adalah situs konektivitas publik dalam sebuah platform maupun aplikasi, dengan internet sebagar dasar kesuksesan interaksi.

Oleh karena itu, Liputan6.com juga hadir melalui versi mobile apps atau aplikasi di platform Google Play.

Sejak 27 Januari 2015, apliaksi Liputan6.com muncul sebagai upaya memudahkan konsumen berita dalam mengakses informasi dan menyedikan wadah agar konsumen dapat saling terhubung.

Hal tersebut berkesinambungan dengan jenis jurnalisme multimedia sebagai share & discussion sites terkait situs dengan konektivitas publik.

Topik yang ditawarkan pun lebih beragam, seperti internasional, sepak bola, hiburan, kesehatan, teknologi, dan lifestyle, otomotif, hingga travel.

Adapun pembaruan aplikasi Liputan6.com pada 22 Juli 2022, yakni penggunaan alokasi internet lebih hemat, ukuran aplikasi lebih efisien, adanya mode gelap agar membaca lebih nyaman, dan kategori/topik informasi bacaan yang bisa disesuaikan.

Lev Manovich (2001 dalam Widodo, 2020:36) menambahkan adanya perubahan cara interaksi manusia berdasar media informasi yang dikonsumsi.

Dalam hal Liputan6.com pada media situs web dan mobile apps, bukan lagi persoalan cara manusia menemukan informasi.

Melainkan persoalan informasi yang menemukan manusia, yang berarti informasi telah mengelilingi manusia.

Untuk penjelasan lebih lanjut,