Interconnected Network
Internet atau kepanjangan dari interconnected network. Gani (2018:71) menyebutkan istilah internet berasal dari bahasa Latin, yaitu inter yang artinya ‘antara. Internet digambar sebagai sebuah dunia maya melalui miliaran jaringan komputer di dunia
Widodo (2020:12) juga mengatakan bahwa internet adalah sebuah jaringan komputer yang terkoneksi ke dalam system global melalui TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) agar dapat terhubung ke seluruh perangkat di dunia.
Melalui TCP/IP, data akan ditransmisi melalui rute terbaik atau rute alternatik, jika rute yang lain tidak dapat di gunakan, dan mengatur pengiriman data tersebut.
Internet sendiri terdiri dari jaringan privat, jaringan publik, jaringan akademik, jaringan bisnis, dan jaringan pemerintah dalam skala lokal maupun global.
Lahirnya Si ‘Interconnected Network’
Internet dimulai dari ARPANET yang merupakan sebuah proyek Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969. Menurut Hobbes Internet Timeline dalam (Widodo 2020:4) menjelaskan bahwa internet diawali dengan peluncuran Sputnik ke angkasa luar oleh USSR dan menjadi satelit pertama di dunia pada 1957. Kemudian, dilanjutkan dengan pembentukan Advanced Research Projects Agency (ARPA) bertujuan untuk mengembangkan teknologi dan sains bagi para militer. Hingga akhirnya, penelitian dalam proyek ARPANET berhasil menjadi penghubung empat universitas. Terdiri dari Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah.
Berdasar alasan politik dari kolaborasi tersebut, pengembangan jaringan fokus pada X.25 dalam program NORSAR (Array Seismic Norwegia) di tahun 1972. Dilanjutkan di tahun 1973 dengan menghubungkan pada kelompok riset Stasiun Bumi Tanum dan menghasilkan kerja sama bersama Institute of Computer Science, London University, serta University of College Student. (Erawan, 2014:5)
Tahun 1983, ARPANET yang telah menjadi teknis utama pengembangan internet menggunakan NCP (Network Control Program) sebelum beralih ke TCP/IP. Adapun BITNET dan DNS (Domain Name System) sebagai tanda meluasnya koneksi internet.. Akhirnya, di tahun 1986 telah lahir NSFNET (National Science Foundation Network) yang menjadi pengganti hilangnya ARPANET di tahun 1990-an. NSFNET telah berkembang dan menjadi penghubung para riset dari negara Skandinavia, Inggris, Jerman, Kanada, dan Jepang. (Ramadhani, 2003:3).
Perkembangan tersebut tampak dengan kemunculan HTML (Hypertext Markup Language) pada tahun 1990 oleh Tim Banners-Lee bersama rekannya.
Gani (2018:74) menjelaskan bahwa HTML kemudian berkembang dengan bahasa pemrogaman khusus dan adanya pengikatan sebuah halaman melalui WWW (World Wide Web). Namun agar data berisi Hypertext dapat terkirimkan, perlu protokol secara spesifik yang disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Sehingga, untuk memudahkan menemukan data – data dalam hypertext perlu menggunakan URL (Uniform Resource Locator).
Maka dari itu, informasi secara online sudah disebarluaskan di tahun 1980-an. Terlebih berita online pertama kali, bernama Viewtron. Kemudian pada tahun 1988, Internet Prodigy menawarkan keterbaruannya dengan datang langsung ke rumah pelanggan setiap kali ingin log in. Perlahan web pun berkembang menjadi agregasi berita, seperti The Drudge Report. Dengan begitu, internet mendapat hati bagi para jurnalis. Ditandai pada 8 Desember 1993, sebuah situs jurnalisme diluncurkan University of Florida. (Widodo, 2020:7).
Perkembangan yang pesat dari penggunaan internet adalah dampak dari kemunculan WWW. Hal tersebut menjadi pendorong revolusi internet sebagai daya tarik utama dalam berkomunikasi dan mencari informasi. Widodo (2020:9) menambahkan alasan lain WWW mudah digemari masyarakat global, karena informasi yang ditampilkan WWW dapat berupa teks, audio, grafis, dan video dengan menggunakan hypertext links/URL. Dalam hal ini, WWW memberikan fasilitas seperti e-mail, telnet FTP, gopher, yang memudahkan masyarakat mengakses situs – situs di semua belahan dunia.
Daftar Pustaka
Erawan, L. (2014). Minggu pertama: Sejarah Internet [modul pembelajaran], cn=L. Erawan, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Indonesia,
Gani, A. G. (2018). Pengenalan Teknologi Internet Serta Dampaknya. Jurnal Sistem Informasi, 2(2), 71-86.
Ramadhani, G. (2003). Modul Pengenalan Internet. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Widodo, Y. (2020). Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H