Aku adalah semilir angin
Yang tak dapat goyahkan dahanmu
Dia, angin topan
Yang mampu goyahkan bahkan robohkan istanamu
Aku adalah deburan ombak
Yang tak dapat membalik perahumu
Namun dia sang badai
Yang bahkan mampu membelah kerasnya karang hatimu
Aku adalah gemericik sungai
Tak mampu ku menghanyutkanmu
Namun dia  arus deras
Yang bahkan mampu kendalikan arah lajumu
Aku adalah gerimis sendu
Yang tak dapat mengkikis batu
Namun dia sang hujan
Yang mampu membanjiri telagamu
Aku adalah lilin kecil
Hanya temaram yang kumiliki
Namun dia  matahari
Selalu silaukan duniamu
Namun ...
Â
Aku-lah semilir  angin
Yang kan membelaimu menuju lelapnya mimpi
Â
Aku-lah alunan gelombang
Yang berikan rasa aman, hingga selesai kau arungi laut kehidupan
Â
Aku-lah gemericik sungai                                                  Â
Yang kan tenangkan dan damaikanmu
Hingga kau lupa akan bebanmu
Aku-lah gerimis sendu
Kan kutumbuhkan tunas krisan kecil itu
Hingga nanti kau nikmatinya dalam seduhan tehmu
Aku-lah lilin kecil
Temaramku, akan selimutimu
Biar...
Biarkan ku sejenak disini
Jadi bagian kecil kisahmu
Meski nanti ku bukanlah kenangan yang berarti
            Â
Malang, Februari 2016
Bagian Kecil Kisahmu
-Berlian Meilya-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H