Mohon tunggu...
Berlian MD
Berlian MD Mohon Tunggu... -

Tuangkan semua idemu, mimpimu, dan semua harapanmu dalam rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perabuan Sang Agung di Ngatas Angin (Part III)

28 September 2017   22:48 Diperbarui: 28 September 2017   23:08 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi memang benar jika perawatan bukti sejarah di Indonesia itu kurang. Jika ada perawatan pada bukti sejarah, itupun hanya sebatas bukti-bukti sejarah yang bernilai besar. Entah besar dalam menyumbangkan kisahnya atau besar dalam menambah devisa negara melalui pariwisata. Pada dasarnya, sejarah itu menyambung, jika satu sambungan putus maka kisah sejarah akan sulit terdeteksi. Penyambung dari sejarah-sejarah besar tidak lain dan tidak bukan berasal dari sejarah-sejarah kecil yang tersembunyi.

Kerusakan bukti sejarah di wilayah-wilayah kecil tidak hanya di wilayah Jawa Timur saja, namun di seluruh provinsi di Indonesia. Ingat tragedi penjarahan situs Majapahit di Trowulan Mojokerto? Ini situs besar lhoo... bukan situs kecil lagi layaknya Candi Ngetos/ Tajum. Setelah perabuannya dibiarkan runtuh, sekarang Indonesia membiarkan rumahnya dijarah. Malang sekali nasibmu wahai Sang Prabu Agung Hayam Wuruk...

Ini pe-er siapa coba?? Jelas pe-erkita sebagai Makhluk yang tinggal diatas Negara Indonesia.

Ahahaha... (^_^)

 Makasih udah nyempatin waktu buat berkunjung dan baca yaa... Sampai bertemu ditulisan selanjutnya. Untuk judulnya, masi mikir ini... (o_O)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun