Mohon tunggu...
Berlian Wira Saputra
Berlian Wira Saputra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Artificial Intelligence (AI) pada Pembuatan Karya Ilmiah

1 Juli 2024   13:10 Diperbarui: 1 Juli 2024   15:27 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AI didesain memang untuk menunjang berbagai penerimaan informasi manusia pada berbagai aspek. Pada bidang pendidikan, AI sering dimanfaatkan secara negatif oleh para mahasiswa. Efek saat ini munculnya tantangan mengenai etika pendidikan yang menurun pada mahasiswa, mahasiswa saat ini dengan AI ini mahasiswa sudah sering tidak menjunjung tinggi etika dan adab pada dunia pendidikan ini. Etika pendidikan seperti kejujuran, mematuhi kaidah keilmuan, dan menghindari tindakan menyontek dan plagiarisme. Penggunaan AI seperti ChatGPT dapat menghemat waktu pengerjaan tugas seperti pembuatan karya ilmiah oleh mahasiswa. Namun, penggunaan AI ini sangat rentan untuk dijadikan sarana palgiarisme mahasiswa yang membuat mahasiswa tidak kreatif dan malas berpikir. Esai ini bermaksud untuk mengidentifikasi efek positif maupun negatif hubungan mahasiswa dengan AI utamanya pada proses pembuatan karya ilmiah oleh mahasiswa, serta kemungkinan yang dapat terjadi kedepannya pada mahasiswa dan dunia pendidikan (Maulana et al., 2023).

Zaman yang semakin maju dengan perkembangan teknologi ini membuat proses pencarian data serta pengerjaan pada sebuah data sangat mudah untuk mendapatkan informasinya salah satu hal yang membuat proses tersebut semakin mudah yaitu AI. Salah satu yang paling terkenal yaitu ChatGPT penggunaan AI ini sangat membantu banyak orang terutama mahasiswa dalam pengerjaan tugas atau pencarian data. Namun, penggunaan AI tersebut memiliki kekurangan yang cukup berdampak bagi mahasiswa yaitu plagiarisme.

Plagiarisme semakin meningkat dan menjadi suatu hal yang sangat diperhatikan pada zaman sekarang karena semakin banyak mahasiswa yang menggunakan AI untuk mencari tugas dan pencarian data dengan penggunaan AI. AI memberikan banyak informasi yang dapat diakses dengan mudah dan dapat di salin, tetapi dalam penggunaan AI memberikan informasi yang sama pada satu pencarian sehingga plagiarisme meningkat dan menimbulkan konsekuensi serius bagi mahasiswa seperti kegagalan nilai sampai pengulangan mata kuliah (King, 2023).

Salah satu direktur dari badan jurnalis survei data dari Amerika bernama Taylor Orth menyampaikan dalam salah satu artikelnya dengan judul ”What Americans think about ChatGPT and AI-generate text”. Didapatkan bahwa beberapa anak yang ditanya menjawab, bahwa tak sedikit dari mereka telah menggunakan platform ini untuk menyelesaikan berbagai kasus, termasuk untuk membantu tugas sekolah, mempersiapkan wawancara, dan membantu penerjemahan bahasa (Taylor Orth, 2023).

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lukman, Riska Agustina dan Rihadatul Aisy mengenai dampak penggunaan AI yang berjudul “Problematika Penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk Pembelajaraan di Kalangan Mahasiswa STIT PEMALANG” mengatakan bahwa maraknya penggunan AI di kalangan mahasiswa sebagai pemicu dari masalah plagiarisme disebabkan karena mahasiswa dapat mengakses dan menyalin dengan mudah serta mahasiswa juga bergegantungan pada AI (Lukman et al., 2024). Selanjutnya, pada Alya Nur Fadilla, Putri Munadiyah Ramadhan dan Handriyotopo pada artikel yang berjudul “Problematika Penggunaan AI (Artificial intelligence) di Bidang Ilustrasi: AI VS Artist” mengatakan bahwa penggunaan AI menghasilkan karya plagiasi terhadap karya orang lain dan nantinya teknologi AI dapat mengambil alih pekerjaan seorang illustrator (Fadilla et al., 2023).

AI memberikan dampak yang sangat besar pada dunia pendidikan secara universal. Dalam jurnal berjudul ”Implementasi Penggunaan Artificial Intelligence Dalam Proses Pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Kelas A”, penulis beserta teman-teman nya telah melakukan penelitian untuk menguji dampak penggunaan platform AI pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi secara kualitatif. Berdasarkan jurnal tersebut, penulis menjabarkan dampak AI yang dapat memaksimalkan hasil pengerjaan mahasiswa dan memperluas akses informasi bagi mahasiswa. Namun, penggunaan AI juga dapat menjadi pedang bermata dua bagi mahsiswa, karena mahasiswa menjadi ketergantungan dan menyebabkan kurangnya pemikiran kritis dan rasional dari mahasiswa (Arly et al., 2023).

Pada jurnal yang berjudul ”Dampak Penggunaan ChatGPT pada Kompetensi Mahasiswa Akuntansi: Literature Review”, penulis menjabarkan hasil penelitiannya dengan mengunakan metode literature review terhadap 480 artikel dari 500 artikel terkait. Dalam jurnal tersebut didapatkan hasil bahwa penggunaan ChatGPT oleh mahasiswa meningkatkan keinginan dan ketergantungan pada pembelajaran dan informasi yang serba mudah. Penggunaan ChatGPT memiliki peluang dalam pembelajaran ataupun evaluasi pada pembelajaran mahasiswa dengan cakupan yang luas dan keakuratan jawaban yang diberikan. Namun, hal tersebut dapat memberikan ancaman terkait dengan integritas mahasiswa, karena penggunaan ChatGPT meningkatkan potensi mahasiswa untuk menyontek dan mengirimkan tugas yang tidak dibuat olehnya secara mandiri (Hidayanti & Azmiyanti, 2023).

Artificial Intelligence berasal dari dua kata, yaitu Intelligence yang merupakan kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan Artificial artinya adalah buatan. Sehingga, kecerdasan buatan merujuk pada mesin yang mampu berpikir, menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil Keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia (Cahyaningrum,2023). Dalam kecerdasan buatan terdiri atas beberapa bidang, yaitu antara lain sistem pakar, pengolahan bahasa alami, pengenalan ucapan, robotika, dan jaringan saraf tiruan (Cahyaningrum, 2023). Dalam kecerdasan buatan terdiri atas beberapa bidang, yaitu antara lain sistem pakar, pengolahan bahasa alami, pengenalan ucapan, robotika, dan jaringan saraf tiruan. AI mempunyai dampak yang cukup signifikan untuk pendidikan, pekerjaan maupun kehidupan sosial. Dampak negatif yaitu membuat orang tidak dapat berpikir kritis, plagiarisme dan kurangnya pengembangan ketrampilan. keterampilan.

Teknologi yang masif dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan berbagai dampak bagi manusia. Salah satu contoh berkembang pesatnya teknologi yaitu dengan lahirnya teknologi kecerdasan buatan bernama ChatGpt. ChatGpt merupakan mesin dengan teknologi pemroses bahasa alami (natural language processing) yang dapat menjawab pertanyaan dalam bentuk teks yang diketikkan pada aplikasi tersebut. Selain itu, ChatGpt dikembangkan sebagai model generatif yang bisa digunakan untuk menghasilkan teks yang sesuai dengan konteks percakapan (Putra et al., 2023).

Karya tulis ilmiah merupakan hasil dari rangkaian gagasan yang merupakan hasil dari pemikiran, fakta, peristiwa, gejala, dan pendapat dari sang penulis. Dalam menulis karya ilmiah, terdapat beberapa persyaratan baik formal maupun materil yang menyangkut isi dari karya ilmiah tersebut. Terdapat beberapa jenis karya ilmiah, seperti makalah, kertas meja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, dan opini (Silaswati, 2018).

Mahasiswa didorong untuk memiliki sikap dan sifat yang menggambarkan keutuhan dari pendidikan, baik secara ilmu dan etika. Dalam beretika terdapat beberapa indikator perilaku yang dapat menggambarkan nilai dari individu mahasiswa tersebut. Etika dalam pendidikan berhubungan erat dengan namanya integritas yang menekankan konsistensi  moral, keutuhan diri sebagai individu, dan kejujuran. Secara umum, integritas pada secara akademik pada pendidikan dapat dibagi dalam beberapa jenis pelanggaran, diantaranya seperti absen atau ketidakhadiran, plagiarisme, kecurangan, kolusi pada pengerjaan tugas, fabrikasi atau mengarang hasil laporan atau penelitian, falsifikasi atau manipulasi tugas atau data pada proses penelitian, ghosting atau penggunaan jasa pada pembuatan tugas, deseit pernyataan yang tidak jujur, dan gratifikasi atau tindak suap untuk kepentingan individu (Redjeki & Heridiansyah, 2013).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun