Aksesnya juga cukup mudah hanya perlu log in menggunakan akun email, setelah itu langsung dapat mengakses berbagai fitur game pebelajaran yang dimiliki oleh aplikasi tersebut. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan praktik membuat media pembelajaran digital secara langsung bersama dengan bapak ibu guru SLB ABD Negeri Kedungkandang menggunakan fasilitas tablet sekolah.
Di akhir sesi terdapat penyerahan doorprize yang diberikan kepada yang beruntung dalam menjawab pertanyaan seputar pengenalan aplikasi juga yang terlihat paling semangat dalam praktik. Kedua program tersebut diharapkan dapat mejadi langkah awal untuk menerapkan lingkungan belajar digital khususnya di SLB untuk peserta didik berkebutuhan khusus yang tentunya memiliki beragam karakteristik dan kebutuhan yang berbeda.
Melalui kegiatan tersebut banyak sekali manfaat dan dampak positif yang di dapatkan oleh mahasiswa sebagai penyelanggara kegiatan maupun bapak ibu sebagai peserta dan sasaran kegiatan. Karena banyak pengalaman yang menjadi faktor dalam peningkatan kemampuan dan kualitas mahasiswa dari aspek profesi sebagai calon pendidik kompeten.
“Dengan adanya kegiatan ini semoga dapat menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk terus belajar, belajar, dan belajar” pesan dari Ibu Dr. Wiwik Dwi Hastuti, M.Pd kepada mahasiswa dalam sambutannya pada kegiatan sosialiasi. Jumat (05/05/2023)
Sepanjang rangkaian kegiatan mahasiswa melalui program Asistensi Mengajar UM di sekolah, banyak ide kreatif yang dilakukan dalam mendukung penerapan lingkungan belajar digital di era modern teknologi ini. Apalagi dengan semakin berkembangnya zaman, pembelajaran yang masih bersifat konvensional mulai banyak ditinggalkan, tanpa kita sadari dalam lingkup pendidikan ini sudah terjadi peralihan kepada pembelajaran modern yang lebih mudah digunakan, lebih fleksibel, efektif, dan tentu saja lebih mendukung kegiatan pembelajaran peserta didik dimana saja dan kapan saja.
Dewasa ini seperti yang kita ketahui seluruh subsistem pendidikan yang ingin tetap adaptif di abad ke-21 ini perlu merangkul alat pembelajaran digital yang relevan di ruang kelas dengan fasilitas yang memadai. Riset menunjukkan, rata-rata, peserta didik yang belajar online menguasai 25% hingga 60% materi, dibandingkan dengan hanya 8% hingga 10% di ruang kelas. Selain itu, pembelajaran online memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan kecepatan mereka sendiri, membutuhkan waktu 40% hingga 60% lebih sedikit untuk belajar daripada di ruang kelas konvensional.
Pembelajaran digital memungkinkan pendekatan yang lebih personal. Menurut Departemen Pendidikan A.S., teknologi yang mendorong pembelajaran digital ”menghubungkan guru dengan peserta didiknya dan dengan konten, sumber daya, dan sistem profesional untuk membantu mereka meningkatkan pengajaran mereka dan mempersonalisasikan pembelajaran”. Lingkungan digital dalam praktik pembelajaran yang relevan, akan memfasilitasi perolehan keterampilan yang dibutuhkan anak untuk sekolah, kehidupan, dan pekerjaan. Lingkungan pembelajaran digital juga menciptakan cara baru untuk mengajar dan belajar di dalam kelas. Peserta didik menemukan cara baru untuk berinteraksi dengan minat mereka secara online dan melalui media digital lainnya. Mereka tidak lagi terbatas pada teks fisik saja ketika membaca atau belajar tetapi lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka.
Dalam penerapan lingkungan belajar digital, peserta didik lebih terlibat dan mampu mengembangkan keterampilan di era perkembangan teknologi ini. Guru memiliki sikap yang lebih positif terhadap pekerjaan mereka dan mampu memberikan pembelajaran yang lebih personal, khususnya untuk PDBK (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus) yang dalam praktik pembelajarannya memerlukan banyak penyesuaian-penyesuaian yang diterapkan melalui karakteristik masing-masing peserta didik. Interaksi keluarga dan keterlibatan orang tua dapat meningkat.
Masyarakat mendapat manfaat dari menjembatani kesenjangan digital. Secara keseluruhan, lingkungan belajar digital dapat memberikan banyak manfaat dan dampak positif bagi pembelajaran. Diantaranya adalah menghemat biaya dengan mengurangi bahan fisik srta penggunaan waktu dan sumber daya guru & peserta didik yang lebih efisien. Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi, lingkungan pembelajaran digital atau dapat disebut dengan e-learning dapat memberikan pengalaman belajar terbaik untuk peserta didik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI