Sudah bukan hal yang aneh jika netizen berkomentar nyeleneh. Komentar netizen ini seringkali menggambarkan pandangan masyarakat secara umum yang sangat menarik untuk diikuti. Kasus penerbitan SKL BLBI yang sudah disidangkan di pengadilan Tipikor adalah salah satu kasus yang tidak luput dari "kelincahan" jari-jemari netizen.
Sebagian netizen menyatakan dukungannya pada KPK. Namun, kelompok yang kontra juga tidak sedikit. Tentu membuat kita terkedjoed, ternyata ada pula netizen yang mengomentari "keanehan-keanehan" yang mereka temukan dalam proses hukum yang mengadili Mantan Kepala BPPN Syafruddin Arsyad Temenggung. Berikut suara-suara lincah dari jempol-jempol tidak bertulang ini.
1. Mengapa kasus SKL BLBI jadi kasus yang selalu muncul menjelang Pilpres?
➜ Ronny Mourinho dari KompasÂ
dagelan tak berkesudahan tiap kali ganti rezim
Suara ini tampaknya mewakili netizen-netizen "senior" yang jeli memperhatikan bahwa proses peradilan SKL BLBI pada BDNI ini timbul-tenggelam mengikuti ritme politik. SKL BLBI pada BDNI memang dikeluarkan pada tahun 2002. Pada masa SBY, pembahasan kasus ini sempat pula mengemuka. Kapan? Benar sekali, menjelang Pilpres 2009. Mengemuka tapi tidak jua usai. Kini, menjelang Pilpres 2019, kasus ini muncul kembali setelah adanya audit 2017 yang digunakan KPK untuk membawa SAT ke meja hijau dengan tuduhan ada kerugian negara akibat keluarnya SKL ini.
2. Syafruddin Arsyad Temenggung adalah kambing hitam yang dikorbankan.
➜ Rezkky Gerrard dari dari Detik
baca dulu semua full, kyknya emang mau dikorbankan nih syafruddin
➜ Arman Arman dari Detik
Aneh ya? hukum di indonesia tercinta,siapa yg membuat keputusan aman yg menjalan kan di hukum,kambing hitam jadinya ,mana penegak hukum sejati yg ada di negara ini