Mohon tunggu...
Berliana  Wusqo
Berliana Wusqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah berusaha dan terus berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Temprament? Inilah Alasan Mengapa Anak Tidak Boleh Terlalu Sering Dibentak

29 September 2021   00:44 Diperbarui: 29 September 2021   00:53 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengarkan dan berikan kalimat positif

Anak yang tidak menentu seringkali terus bertingkah karena merasa kurang diperhatikan oleh orang tuanya. Ketika anak-anak merasa marah, ada banyak alasan. 

Bisa jadi karena ibu dan ayahnya tidak menepati janji, jadi mereka merasa iri dengan orang lain, terpaksa melakukan sesuatu atau hal lain yang tidak sesuai dengan harapan mereka. 

Anda juga harus memahami bahwa perasaan tidak menentu anak ini sangat beralasan. Jadi mari kita serius tentang hal itu, Ketika dia menangis, tanyakan mengapa. 

Dengarkan baik-baik dan dorong anak-anak untuk berbicara tentang perasaan mereka. Kemudian berikan respon positif, jangan dimarahi balik. 

Hindari kata-kata seperti "Jangan menjadi bayi yang menangis" atau "Ibu tidak suka kalau kamu seperti bayi yang menangis". Ubah menjadi sesuatu seperti "Ayo, ibu, bantu kemasi mainannya," atau "Ayo, tenang dulu agar ayah dan Kakak bisa menemukan solusinya, okay

Lakukan aktivitas outdoor

Kurang piknik juga berlaku untuk anak. Jika hampir setiap saat ia melakukan aktivitasnya di dalam rumah, anak akan bosan dan mudah emosi. Sebaiknya ajak anakuntuk  bermain di luar rumah, misalnya berenang atau sekadar naik sepeda di kompleks rumah agar energinya tersalurkan dengan baik.

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun