Mohon tunggu...
Berliana Rizqy Aprilia
Berliana Rizqy Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Aktif Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswi aktif di Universitas Airlangga dengan minat terhadap ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kebiasaan Konsumtif Mahasiswa Rantau: Dilema Antara Kebutuhan dan Keinginan

14 Desember 2024   19:13 Diperbarui: 14 Desember 2024   19:21 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Membatasi Penggunaan Paylater dan Kartu Kredit

Meskipun fitur paylater memberikan kemudahan, mahasiswa perlu membatasi penggunaannya. Fitur ini mungkin terlihat membantu, tetapi sebenarnya bisa menjadi jebakan untuk mereka. Gunakan fitur ini hanya dalam situasi darurat dengan catatan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk membayar tagihan tersebut di bulan berikutnya dan usahakan untuk membayar tagihan tepat waktu agar tidak terkena bunga atau denda. Jangan jadikan paylater sebagai sumber utama pembiayaan bulanan. Dengan cara ini, mahasiswa dapat menghindari penumpukan utang yang berisiko mengganggu stabilitas keuangan mereka.

4. Memprioritaskan Pengalaman daripada Barang

Memilih pengalaman daripada barang adalah salah satu cara untuk mengurangi perilaku konsumtif. Daripada menghabiskan uang untuk membeli barang, mahasiswa rantau bisa memilih menghabiskan waktu dengan kegiatan produktif. Misalnya, mengikuti kegiatan kampus, bergabung dengan komunitas, atau melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Daripada membeli baju baru setiap bulan, mahasiswa bisa menggunakan uang tersebut untuk mengikuti seminar yang meningkatkan keterampilan mereka. Pengalaman ini tidak hanya lebih hemat, tetapi juga lebih bermakna dan bermanfaat untuk pengembangan diri yang tentunya memberikan manfaat jangka panjang yang lebih besar dibandingkan membeli barang yang hanya memberikan kepuasan sesaat.

5. Mempraktikkan Gaya Hidup Minimalis

Gaya hidup minimalis mengajarkan kita untuk hanya memiliki barang-barang yang benar-benar dibutuhkan. Menerapkan gaya hidup minimalis dapat membantu mahasiswa untuk lebih selektif dalam membeli barang. Mahasiswa rantau dapat mengadopsi gaya hidup ini dengan mengurangi pembelian barang-barang yang kurang penting dan tidak terlalu dibutuhkan. Dengan begitu, mereka dapat lebih menghargai kualitas daripada kuantitas dalam hidup mereka.

Kesimpulan

Perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa rantau yang berjuang sedang berjuang untuk pendidikan bukan hanya menjadi masalah sepele. Tekanan sosial, godaan diskon online, serta kemudahan akses metode pembayaran membuat mahasiswa rentan terhadap kebiasaan ini. Dampaknya meliputi ketidakstabilan keuangan, kesejahteraan psikologis yang terganggu, serta prioritas kebutuhan yang tidak teratur. Namun, masalah ini bisa diatasi dengan membuat anggaran keuangan, menghindari belanja impulsif, dan menerapkan gaya hidup minimalis. Sebagai mahasiswa rantau, pengelolaan keuangan yang bijak tidak hanya membantu menghindari krisis keuangan di akhir bulan, tetapi juga mengasah keterampilan hidup yang tentu sangat bermanfaat dan menjadi bekal  di masa depan. Oleh karena itu, mulailah berlatih dari sekarang untuk membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang hanya sekadar keinginan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun