Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Anak Sakit saat Liburan di Luar Kota

29 Desember 2023   21:20 Diperbarui: 1 Januari 2024   11:30 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Martha Weda) 

Liburan akhir tahun 2023 sudah di depan mata. Tentunya banyak warga yang telah mengatur rencana hendak bepergian keluar kota. Mungkin hendak mudik ke kampung halaman, ataupun sekadar pelesiran bersama orang-orang tercinta. 

Bagi keluarga yang membawa anak-anak mulai dari bayi, balita hingga usia remaja, tidak ada salahnya berjaga-jaga perihal kesehatan anak selama berlibur. Menghadapi anak yang sakit ketika sedang berlibur tentu bukan sesuatu yang diharapkan. 

Saya sendiri pernah menghadapi situasi tersebut. Kejadiannya pada pertengahan tahun lalu. Ketika itu saya dan anak saya, si Ganteng, bepergian dari kota kami ke Yogyakarta untuk menghadiri acara pernikahan seorang sepupu. Kebetulan suami saya tidak bisa ikut karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. 

Anak saya yang baru duduk di kelas 8 kala itu, baru aja usai mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Kami berangkat menumpang bus malam tepat di hari terakhir jadwal UAS si Ganteng. 

Saya tahu si Ganteng pasti lelah setelah satu minggu penuh mengikuti UAS, tetapi semangatnya untuk berangkat ke Yogyakarta sangatlah besar. Hitung-hitung refreshing sekaligus jalan-jalan selepas ujian. 

Berangkat pukul empat sore dari Jakarta, kami tiba di Yogyakarta pukul satu dinihari, tepat di hari pernikahan sepupu. Waktu keberangkatan kami dengan acara pernikahan sepupu memang sangat mepet. Saya tidak bisa berangkat lebih awal karena harus menyesuaikan dengan jadwal UAS si Ganteng. 

Di Yogyakarta kami menginap di sebuah guest house yang memang telah disewa untuk keluarga besar yang datang dari luar kota. Rencana saya dan si ganteng akan berada di Yogyakarta selama lebih kurang 3 hari.

Setiba di penginapan, saya hanya sempat rebahan beberapa jam. Pukul lima pagi saya dan para sepupu perempuan juga tante-tante bergegas menuju ke tempat rias yang telah ditentukan. 

Sesuai rencana, pukul 9 pagi kami semua sudah duduk di bangku gereja untuk mengikuti ibadah pemberkatan nikah sepupu saya.

Pada saat itulah si Ganteng mulai mengeluh sakit pada perutnya. Si Ganteng pun tidak berselera menghabiskan sarapan pagi berupa nasi kuning yang telah disediakan. Semula saya masih tenang karena mengira si Ganteng hanya mengalami masuk angin biasa. 

Gejala sakit perutnya semakin parah ketika acara berlanjut ke gedung resepsi. Di sana si Ganteng mulai buang-buang air. BAB-nya cair. Saya pun mulai tidak tenang. Sepertinya si Ganteng terserang diare. Terlebih melihat wajah si ganteng yang pucat, keluar keringat dingin, dan tampak menahan sakit. 

Usaha saya juga beberapa kerabat membalur perut dan punggungnya dengan minyak kayu putih tidak membuahkan hasil. Si Ganteng tetap kesakitan. Baju batiknya basah kuyup oleh keringat dingin. 

Ketika itu saya sudah tidak lagi menikmati suasana pesta. Rencana saya untuk beraksi menyanyi ala penyanyi profesional pun buyar. Yang ada hanya keinginan si Ganteng lekas sembuh. 

Oleh karena kondisi tersebut, diantar seorang kerabat, saya dan si Ganteng pun segera kembali ke penginapan sebelum acara berakhir.

Sesampai di penginapan, si Ganteng terus diare, terus buang air. Sementara itu saya berusaha mengobati secara tradisional, dengan membuatkan minuman teh kental/pahit dan memberikan oralit.

Sampai puncaknya saya menyerah. Sepertinya usaha pengobatan tradisional yang saya lakukan tidak membuahkan hasil .Meskupun saya berusaha tetap tenang dan tidak panik, tetapi saya mulai kelelahan dan putus asa. Sementara suami yang saya hubungi sudah meminta untuk segera membawa si Ganteng ke rumah sakit. 

Akhirnya, pukul 10 malam, bersama adik dan seorang sepupu, kami membawa si Ganteng ke sebuah rumah sakit di Yogyakarta, langsung ke Unit Gawat Darurat. 

Bersyukur saya sudah prepare sejak dari Jakarta. Saya selalu siaga dalam dompet saya, kartu asuransi kesehatan dari perusahaan tempat suami bekerja, juga kartu BPJS Kesehatan. Berjaga-jaga terhadap risiko apapun, saya bisa memilih manfaat layanan di antara keduanya. 

Saya bersyukur pula staf front office, juga dokter dan perawat di rumah sakit yang sigap membantu ketika mengetahui kami berasal dari luar kota Yogyakarta. Demi kepraktisan, saya pun memilih menggunakan manfaat asuransi kesehatan dari kantor suami. 

(Foto: Martha Weda) 
(Foto: Martha Weda) 

Oleh dokter UGD, si Ganteng langsung ditangani dan diinfus. Karena kondisi saya juga sudah kelelahan, saya tidak memperhatikan detail obat apa saja yang diberikan kepada anak saya melalui infus dan juga ada obat yang diminum langsung. 

Saya memercayakan sepenuhnya kepada dokter dan suster yang merawat. Yang saya ingat hanyalah bahwa dokter menyatakan bahwa si Ganteng mengalami dehidrasi akibat BAB yang terus-menerus. 

Setelah dirawat hampir tiga jam di UGD, akhirnya si Ganteng diperbolehkan pulang dengan membawa sekantong obat. Kondisi si Ganteng ketika itu tampak membaik, sudah buang air kecil dan terlihat lebih segar.

Puji Tuhan, sepulang dari rumah sakit dan meminum obat yang diberikan, kondisi si Ganteng sehat kembali. Keesokan harinya bahkan kami bisa muter-muter Kota Yogyakarta. 

***

Melihat dari kejadian itu, saya introspeksi diri, dan saya mengaku saya yang salah. Diare yang dialami si Ganteng bisa jadi karena bakteri yang berasal dari kondisi yang tidak higienis. Didukung oleh kondisi daya tahan tubuhnya yang sedang menurun karena kelelahan. Dan itu seharusnya menjadi tanggung jawab saya sebagai orangtua. 

Oleh karena itu, berikut beberapa saran saya bagi para orangtua guna menghindari anak jatuh sakit saat berlibur di luar kota. 

Satu. Perhatikan asupan nutrisi anak beberapa waktu sebelum liburan. Usahakan memberi buah hati makanan yang kaya dan seimbang dalam gizi. Hal ni penting untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Bila perlu tambahkan pemberian multi vitamin pada anak. 

Dua. Perhatikan waktu istirahat atau jam tidur anak. Diupayakan waktu tidurnya cukup dan sesuai dengan usia anak. Hal ini pun demi meningkatkan dan mempertahankan daya tahan tubuh mereka terhadap serangan berbagai penyakit. 

Tiga. Jangan jajan atau makan sembarangan saat berlibur. Kalau memungkinkan bawa bekal sendiri. Bila tidak, perhatikan kebersihan jajanan atau kebersihan tempat makan di mana kita hendak membeli makanan. 

Empat. Jaga ketat kebersihan. Seperti mencuci tangan sebelum memegang makanan atau sebelum makan. 

Bila memungkinkan sebaiknya membawa peralatan makan sendiri dari rumah, seperti sendok, piring, atau cangkir. Dengan membawa peralatan makan sendiri, kita bisa memastikan kebersihannya. 

Terlebih akhir-akhir ini kasus Covid-19 kembali meningkat, wajib bagi kita memperhatikan kebersihan dengan sungguh-sungguh. Tetap memakai masker saat berada di ruang publik salah satu cara melindungi keluarga dari serangan virus Covid-19. 

Selain itu, untuk mengantisipasi segala kemungkinan, orangtua sebaiknya melakukan beberapa persiapan. 

1. Mempersiapkan dan selalu membawa serta kartu asuransi kesehatan, baik asuransi swasta maupun BPJS Kesehatan. 

2. Membawa serta vitamin dan obat-obatan untuk sekadar berjaga-jaga. Misalnya membawa obat pusing, obat demam, obat diare, minyak angin, ataupun perlengkapan antiseptik.

3. Menyiapkan daya tahan tubuh sebagai orangtua yang harus tetap sehat selama perjalanan. Jadi penting pula bagi para orangtua untuk tetap menjaga kesehatan, memerhatikan asupan gizi dan waktu istirahat yang cukup untuk diri sendiri agar tidak jatuh sakit selama perjalanan liburan.

4. Menyiapkan mental untuk tidak mudah panik saat menghadapi anak sakit. Tetap tenang menjadi kunci untuk kita orangtua bisa berpikir cepat dan tepat ketika menghadapi situasi darurat. 

Selamat mengakhiri tahun 2023, dan selamat menyambut tahun baru 2024.

Selamat berlibur dan tetap sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun