Saya memercayakan sepenuhnya kepada dokter dan suster yang merawat. Yang saya ingat hanyalah bahwa dokter menyatakan bahwa si Ganteng mengalami dehidrasi akibat BAB yang terus-menerus.Â
Setelah dirawat hampir tiga jam di UGD, akhirnya si Ganteng diperbolehkan pulang dengan membawa sekantong obat. Kondisi si Ganteng ketika itu tampak membaik, sudah buang air kecil dan terlihat lebih segar.
Puji Tuhan, sepulang dari rumah sakit dan meminum obat yang diberikan, kondisi si Ganteng sehat kembali. Keesokan harinya bahkan kami bisa muter-muter Kota Yogyakarta.Â
***
Melihat dari kejadian itu, saya introspeksi diri, dan saya mengaku saya yang salah. Diare yang dialami si Ganteng bisa jadi karena bakteri yang berasal dari kondisi yang tidak higienis. Didukung oleh kondisi daya tahan tubuhnya yang sedang menurun karena kelelahan. Dan itu seharusnya menjadi tanggung jawab saya sebagai orangtua.Â
Oleh karena itu, berikut beberapa saran saya bagi para orangtua guna menghindari anak jatuh sakit saat berlibur di luar kota.Â
Satu. Perhatikan asupan nutrisi anak beberapa waktu sebelum liburan. Usahakan memberi buah hati makanan yang kaya dan seimbang dalam gizi. Hal ni penting untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Bila perlu tambahkan pemberian multi vitamin pada anak.Â
Dua. Perhatikan waktu istirahat atau jam tidur anak. Diupayakan waktu tidurnya cukup dan sesuai dengan usia anak. Hal ini pun demi meningkatkan dan mempertahankan daya tahan tubuh mereka terhadap serangan berbagai penyakit.Â
Tiga. Jangan jajan atau makan sembarangan saat berlibur. Kalau memungkinkan bawa bekal sendiri. Bila tidak, perhatikan kebersihan jajanan atau kebersihan tempat makan di mana kita hendak membeli makanan.Â
Empat. Jaga ketat kebersihan. Seperti mencuci tangan sebelum memegang makanan atau sebelum makan.Â
Bila memungkinkan sebaiknya membawa peralatan makan sendiri dari rumah, seperti sendok, piring, atau cangkir. Dengan membawa peralatan makan sendiri, kita bisa memastikan kebersihannya.Â