3. Kepo kehidupan pribadi teman
Meskipun berteman, kita tidak bisa sembarangan kepo kehidupan pribadi orang lain. Karena umumnya orang tidak suka kehidupan pribadinya diusik.
Misalnya, dengan mengajukan pertanyaan: suami/istri kerja dimana, sudah punya anak atau belum, dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa saja sangat sensitif bagi orang-orang tertentu.
Untuk mencegah salah berucap saat reuni, ada baiknya sebelum itu mencari tahu sekilas tentang kehidupan teman, misalnya dengan cara stalking di sosial media. Kalaupun ragu sama sekali tentang seperti apa kehidupannya, sebaiknya menahan diri untuk tidak bertanya-tanya terlalu dalam.
Contohnya saja, orang yang sudah menikah bertahun-tahun tetapi belum punya anak, tentu akan sensitif bila ditanya tentang anak. Atau pasangannya (suami/istri) baru terkena PHK, tentu akan sangat sedih ketika ditanya tentang apa pekerjaannya suami/istrinya.
Lain hal, jika yang bersangkutan sendiri berkenan berbagi masalah. Jika begitu, tidak ada salahnya semua teman berusaha membantu.Â
4. Membangkit-bangkitkan kisah asmara masa lalu
Pada umumnya kita mengawali kisah asmara saat SMP, SMA atau masa kuliah.Â
Pada fase-fase ini pula biasanya cinta monyet dan cinta pertama mulai menawan hati.
Namun demikian, setelah tahun-tahun berlalu, semua kisah itu menjadi kisah usang, basi, dan tidak layak lagi dkonsumsi.
Beda cerita, bila kisah asmara tersebut berlanjut dan saling menjalin janji suci.