DI TENGAH hiruk pikuk Jelang Pemilu 2024, Indonesia sedang dilanda kemarau panjang. Cuaca panas dan kering terasa begitu ekstrem terutama saat siang hari.
Cuaca panas yang ekstrem ini sering kali pula disertai dengan angin kencang. Angin kencang yang bertiup membawa daun-daun kering singgah ke teras-teras rumah.
Bukan hanya itu, persediaan air tanah untuk konsumsi rumah tangga pun mulai berkurang. Berbagai pemberitaan bahkan menunjukkan banyak warga yang sudah mengalami kelangkaan air.
Syukurlah, kabar terbaru dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memberi secercah harapan. Kabar baik ini disampaikan dalam siaran pers 4 Oktober 2023 melalui bmkg.go.id.
BMKG memprediksi musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini. Selanjutnya, awal musim hujan secara bertahap dimulai awal November 2023.
Namun demikian, bukan berarti masyarakat jadi lengah. Selama musim hujan belum dimulai, berarti tingkat kewaspadaan akan cuaca panas, angin kencang, kekeringan, serta krisis air tetap harus diwaspadai.Â
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menghadapi kondisi yang belum bersahabat ini. Berikut saya sarikan beberapa dari pengalaman pribadi.Â
1. Menghindari hawa panas
Guna menghindari hawa panas yang cukup menggigit, mau tidak mau, sebisa mungkin tidak berada di luar ruangan saat siang hari.Â
Umum diketahui, hawa panas dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti pusing, mual dan kelelahan.Â
Oleh karena itu, andai pun harus keluar ruangan, proteksi diri sebaik mungkin. Misalnya, menggunakan baju berlengan panjang dengan bahan yang nyaman di kulit, menggunakan topi/payung, menggunakan sepatu tertutup, dan selalu mengoleskan krim anti sinar matahari pada kulit.Â
Jangan lupa pula untuk membawa air minum dalam jumlah cukup guna mencegah tubuh mengalami dehidrasi.Â
Bagi mereka yang beraktivitas di dalam rumah, ada baiknya untuk menjaga suhu ruangan dalam rumah tetap sejuk.
Salah satu caranya yakni dengan menutup jendela dan pintu saat puncak panas terik antara pukul 10 hingga pukul 15 setiap hari.Â
Hal ini berguna untuk menghindari hawa panas dari luar masuk ke dalam rumah. Menutup pintu dan jendela juga bermanfaat untuk mencegah debu yang terbawa angin kencang masuk ke dalam rumah.
Bukan hanya itu, untuk penyerapan panas optimal, pastikan gorden atau kain penutup jendela terbuat dari bahan tebal dan buram.Â
Meminimalkan penggunaan lampu pada siang hari juga bisa mengurangi hawa panas di dalam rumah. Bantuan alat elektronik seperti kipas angin atau alat penyejuk ruangan lainnya juga sangat diperlukan.
2. Pembersihan rutin
Akibat cuaca panas disertai angin kencang, tak luput rumah dan halaman gampang kotor.Â
Halaman dan teras rumah biasanya akan dipenuhi daun-daun kering yang terbawa angin.
Untuk itu, halaman dan teras harus rutin dibersihkan setiap hari. Bila memiliki persediaan air yang cukup, tidak ada salahnya setelah dibersihkan, halaman dan teras disiram dengan air untuk membuang atau mengendapkan debu.
Begitu pula bagian dalam rumah. Selama musim kemarau, perabotan dan lantai rumah cepat sekali berdebu. Rutin membersihkan menjadi cara untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah tetap bersih.
3. Berhati-hati dengan api
Cuaca panas yang begitu kering dengan angin kencang, membuat kita mesti lebih waspada terhadap bahaya kebakaran.Â
Untuk itu, sebaiknya tidak membakar apapun bila tidak penting. Terutama tidak membakar sampah dan tidak membuang puntung rokok sembarangan.Â
Satu hal lagi, hindari acara bakar-bakar atau barbeque di luar ruangan jika sedang ada acara keluarga di rumah. Sangat berbahaya ketika angin kencang bertiup, bara api bisa beterbangan ke mana saja dan dapat memicu kebakaran.Â
Kegiatan bakar-bakarannya ditunda saja sampai malam tahun baru, hehe..Â
4. Menghemat air
Menggunakan air secara bijak penting dilakukan terutama saat kekeringan mulai melanda.
Penghematan air dapat dilakukan dengan banyak cara. Misalnya, untuk keperluan menyiram tanaman, kita bisa menggunakan air tampungan bekas cucian beras, cucian sayur dan cucian ikan.Â
Jika memiliki hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, dan saat waktu mandi tiba, gunakan air secukupnya.
Sebaiknya gunakan air yang sudah ditampung terlebih dulu dalam ember dan hindari penggunaan selang air, karena penggunaan selang air berpotensi adanya pemakaian air yang tidak terkontrol.Â
Memperbaiki keran-keran yang bocor atau rusak juga sebagai salah satu cara lainnya untuk menghemat air.Â
Demikian sedikit catatan di tengah cuaca panas yang begitu menyengat. Salam sehat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H