Karena ingin masuk ke dalam Monumen Nasional, kami menuju tenda kecil berwarna putih, tempat penjualan tiket masuk. Pembelian tiket menggunakan kartu JakCard yang diterbitkan oleh Bank DKI. Jika belum memiliki, bisa langsung beli di tempat.
Kartu JakCard yang sudah dibeli nantinya bisa digunakan kembali untuk ke obyek wisata Kota Tua, Ragunan, dan untuk menaiki transportasi publik.
Kami pun terpaksa mengurungkan niat untuk naik ke puncak Monas. Tiketnya suda habis terjual. Seharusnya kami datang lebih awal untuk bisa mendapatkannya. Tiket yang tersisa hanya untuk kunjungan ke museum dan pelataran cawan. Tidak apa-apa. Tetap penasaran gerangan apa gelaran di dalam museum serta pelataran cawan.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Monas terdiri dari tiga bagian, yakni Pelataran Bawah atau Pelataran Cawan, Pelataran Puncak, dan Lidah Api.Â
Melewati beberapa anak tangga menurun, ruangan Museum Sejarah Nasional terletak di bagian dasar monumen dengan kedalaman 3 meter.
Ruangan besar berlapis marmer dengan ukuran luas 80 x 80 meter tersebut terlihat sudah dipenuhi pengunjung yang umumnya adalah rombongan keluarga. Sepertinya liburan sekolah menjadi kesempatan emas bagi wisatawan untuk mengajak keluarga mereka mengenal Monas lebih dekat. Sebagian pengunjung bahkan terlihat sedang beristirahat di lantai museum.