Sebagai warga, tidak perlu kita berangan-angan terlalu jauh untuk melakukan sebuah langkah besar. Cukup langkah-langkah kecil sesuai kemampuan kita.
Ketika semua warga sadar untuk mengambil langkah-langkah kecil mengatasi permasalahan polusi udara Jakarta, tentu akan terbentuk langkah besar yang pasti akan memberi kontribusi signifikan.
Begitu pula dengan saya. Situasi tersebut menyadarkan saya untuk mulai bergerak sejak beberapa tahun silam. Bukan langkah besar, hanya hal-hal sederhana yang semua orang bisa lakukan, yang manfaatnya pun saya yakin banyak warga sudah memahaminya.
1. Jalan kaki
Saya meminimalkan penggunaan kendaraan bermotor dan lebih menyukai berjalan kaki, sejak menjadi seorang ibu. Ke minimarket, ke pasar, bahkan ke gereja, saya berjalan kaki.
Semula motivasi saya adalah untuk menjaga berat badan tetap ideal. Namun, kemudian saya menyadari tindakan saya ini bermanfaat bagi kualitas udara karena asap dari kendaraan pribadi menjadi salah satu penyumbang polusi udara Jakarta.
2. Menghijaukan halamanÂ
Kegiatan bertanam dan penghijauan mulai aktif saya tekuni sejak awal pandemi Covid-19. Halaman dan teras rumah yang cuma sak'uprit saya penuhi dengan tanaman.
Bibit tanaman saya dapatkan dari banyak cara: minta pada teman saat berkunjung ke rumahnya, beli di penjual tanaman, bahkan mengambil dari tanaman hias yang tumbuh liar di pinggir jalan.
Tanaman akan melepaskan oksigen dan menarik karbondioksida dari udara. Dengan demikian, udara di dalam rumah dan lingkungan sekitar menjadi lebih segar.