Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Seru, Nih! Rakyat dapat Hiburan dari Drama Pengkhianatan Politik

1 September 2023   19:35 Diperbarui: 1 September 2023   23:49 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, siapa nyana, menjelang hari pertunangan, Aan memutuskan jalinan kasih dengan Ahay, dan memilih meminang Munah, anak Pak Soleh. Parahnya, si Munah selama ini terlihat dekat sama Yanto. Duh, bijimane ceritanye seh ini..

Siapa tidak meradang kalau sudah begini? Ahay pasti merasa patah hati, dong. Sakiiiit sekali pasti rasanya. Siapa yang pernah mengalami situasi seperti ini, tahulah rasanya kayak apa. Heuheu... 

Lalu, semakin seru ketika keluarga besar partai Ahay tidak terima dan memberikan pernyataan-pernyataan kekesalan dan kekecewaan.

"Penghianat!"

Kata inilah yang kini sering muncul di TV dan medsos. Keluarga Ahay pun mengaku sakit hati, dan menuding beberapa pihak bermain di belakang pengkhianatan ini. Nama pak lurah pun dibawa-bawa. 

Itulah sebabnya, serial politik satu. ini mirip-mirip drakor, kan? Dan tak ubahnya serial drakor, serial seperti yang begini ini nih yang bisa bikin kecanduan para penontonnya. Rasanya enggak sabar ingin mengetahui kelanjutan ceritanya, padahal serial baru rilis tiga hari lalu.

Selain ceritanya seru, drama ini pun ada sisi dagelannya. Beda-beda tipis lah dengan isi lagu Cikini ke Gondangdia. 

Seketika, berita-berita lain pun tergusur. Semua stasiun televisi mengarahkan pandangannya ke kasus ini. Seakan tidak ada yang lebih penting dari kisah pengkhianatan ini. 

Buat rakyat biasa, lumayanlah kisah drama ini. Bisa jadi tontonan hiburan di sore hari, sembari menikmati segelas kopi panas dan sepiring pisang goreng. 

Ya, sudahlah. Yang ikhlas dong, Bang Ahay. Buang deh baperan! Jangan juga sibuk cari kambing hitam. Bijimane kalo introspeksi dan memperbaiki diri aje. Atau mending kerja, kerja, dan kerja. 

Pan, lagipula, Bang Ahay udeh paham, kagak ada yang namanya kawan sejati dalam politik. Yang ada cuma kepentingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun