Berbanding terbalik dengan taman gersang di depan kamar tadi, kawasan kolam renang tampak begitu indah. Tanaman yang ada di sekitar kolam renang terlihat subur dan terawat. Aneka bunga warna-warni turut meramaikan suasana indah di sana. Saya akhirnya lebih memilih duduk di sini daripada di teras kamar.Â
Entah apa pertimbangan manajemen hotel sehingga ada perbedaan penanganan taman. Mungkin karena kawasan kolam renang lebih banyak mengundang kehadiran tamu sehingga ditata secantik mungkin.
Sedangkan taman depan teras kamar dianggap tidak terlalu penting. Taman ini hanya bisa dilihat oleh tamu yang menempati kamar. Orang luar tidak bisa melihat jika tidak melewati kamar terlebih dulu.Â
Hal seperti ini juga beberapa kali saya lihat saat menginap di hotel. Seringkali area hijau sekitar hotel kurang mendapat perhatian penuh. Perawatan hanya sekadarnya. Perawatan dan penataan maksimal hanya dilakukan pada area-area tertentu yang sering bersentuhan dengan tamu.
Berkaca dari pengalaman tersebut, saya jadi berandai-andai. Apabila saya diizinkan bekerja di hotel, maka saya akan memilih menjadi tukang kebun atau tukang taman saja. Biasa disebut dengan gardener.
Sebagai pencinta tanaman sekaligus pencinta lingkungan, saya akan menyulap setiap area kosong di kawasan hotel menjadi area hijau yang indah. Ada taman bunga, kebun sayuran, kebun buah-buahan, pepohonan hijau, atau perpaduan semuanya. Sekecil apapun lahan tersisa, harus dihijaukan dan dirawat.Â
Tanaman hijau dan berbunga akan diperbanyak di area yang berhadapan dengan tamu hotel. Seperti tempat parkir, area lobi, pekarangan sekeliling hotel, halaman di depan kamar, area kafe atau restoran terbuka, dan sekitar kolam renang.Â
Sedangkan untuk area yang jauh dari jangkauan tamu hotel, bisa ditanami sayuran, pohon buah-buahan, atau jenis tanaman keras untuk penghijauan.Â
Kebun sayur dan kebun buah-buahan nantinya bisa dijadikan sarana rekreasi. Tanu hotel dapat melepaskan penat dengan healing di area ini.Â
Untuk memperoleh pupuk organik bagi tanaman, saya akan bekerja sama dengan bagian dapur dari restoran hotel. Saya akan meminta mereka memisahkan dan mengumpulkan semua produk organik sisa dari dapur. Seperti kulit-kulit buah, batang-batang sayuran, kulit telur, sisa-sisa makanan dari restoran atau sampah organik apapun.
Sampah organik tersebut nantinya akan dijadikan pupuk organik atau kompos. Cara membuatnya tidaklah sulit. Bisa dengan cara dicairkan atau dengan cara dikubur agar menjadi tanah kompos. Pupuk tersebut nantinya akan digunakan untuk menyuburkan tanaman.Â